Lihat ke Halaman Asli

Alfin khoirudin

SEMANGAT DALAM BERPROSES

Penjara Asmara

Diperbarui: 25 November 2022   20:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penyangga rindu dibalik tiang pancang
Berdiri sejak lahirnya asmara berbunga
Mengharumi sekat-sekat malam
Yang ada untuk dikagumi dan dipuji

Nama indahmu sulit terlepas dibenak ini
Terukir rapi, terjerat, tersusun dengan bait syair yang syahdu
Dengan apa gelombang melodi ini tercipta
Saat dilantunkan sungguh menggema angkasa

Lantangnya hati disaat mengupas kulit rasa
Tidak ada batas tanpa ragu dan malu ucapnya
Maju untuk memetik buah hati perindu
Itulah mengapa dikatakan buta disaat itu

Gurun-gurun yang tandus selalu bercerita
Besok adalah hari dimana surat asmara bertapa
Tintanya ada bersama angan, rasa,  dan karsa
Tercipta dengan nuansa hati yang melebur kasta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline