Lihat ke Halaman Asli

Alfinda Dwi

mahasiswa

Para Siswa/I Beradaptasi (Lagi) dengan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Diperbarui: 24 Juni 2022   22:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada Saat pandemi covid19 terjadi ini sangat berdampak besar terutama pada sektor  pendidikan di indonesia dan akibat adanya pandemic covid 19 sitetm pendidikan  pun mengalami perubahan yang sangat signifikan, dikarenakan pemeritah mulai membatasi kegiatan yang dilakukan oleh semua masyarakat, dan mengharuskan para guru dan  siswa/I melakaukukan  pembalajaran secara daring pada awal pandemic covid 19, pemberlakuan pembelajaran daring ini untuk mencegah adanya penularan virus covid 19 yang terjadi pada lingkup kegiatan belajar dan mengajar.

Setelah sekian lamanya para siswa dan guru melakukan pembelajaran secara daring, akhirnya banyak sekolah yang berupaya untuk melakukan pembelajaran secara blended learning, agar para siswa tidak terlenan dengan pembelajaran daring, karna ada banyak dampak negative dari pembelajaran daring itu sendiri .

Dampak dari pembelajaran daring yaitu banyak para murid yang tidak bisa menyerap materi yang diberikan para guru dengan baik , dan banyak para murid yang melmiliki keterbatsan sarana dan prasarana seperti handphone dan  kuota pembelajaran adapun anak anak yang tidak mendapat pengawasan dari orang tua menjadi malas mengikuti pembelajaran yang berakibat para  murid tertinggal mata pelajaran.

Sudah hampir 2 tahun kita pun hidup  perdampingan dengan virus covid 19banyak upaya yang dilakukan pemerintah salah satunya yaitu melakukan vaksinisasi disekolah sekolah agar bisa melakukan pembelajaran seperti semula, dan sekolah pun melakukan upaya pembelajara secara campuran yang menggabungkan metode pembeljaran langsung(synchronous) dan metode pembelajaran mandiri(asynchronous) atau bisa disebut dengan blended learning, karna ini merupakan salah satu solusi terbaik untuk mecegah virus covid 19 menular pada saat kegiatan belajar mengajar.

Memasuki tahun ajaran baru semester genap ini semua sekolah diharusakan melakukan pembela\jaran tatap muka dengan syarat semua warga sudah melakukan vaksinisasi dan memenuhi protokol kesehatan,yang dimana semua sekolah harus melakukan sentrilisasi kelas kelas dan menyediakan alat cek suhu, hand sanitizer disetiap sudut ruangan, Hal ini  membuat para guru dan siswa/i disekolah harus beradaptasi dengan protokol kesehatan yang telah disediakan.

Pembelajaran tatap muka sangat ditunggu para murid karna pada masa pandemi  para murid belajar secara online dan membuat mereka jenuh dan bosan karna tidak bisa bermain dan berinteraksi dengan teman sebayanya. Dan selama pembelajaran daring juga banyak orang tua yang mengeluh karna  beberapa murid sulit menurut jika diajarkan oleh orangtua mereka sendiri. Perbuahan yang terjadi juga mengalami motivasi anak anak untuk terus belajar dan mempelajari mata pelajaran yang tertinggal, meraka juga bisa belajar bersama sama dengan teman sebayanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline