FAKTA PEMICU KONFLIK ANTARA RUSIA DAN UKRAINA
Akhir-akhir ini terjadi ketegangan yang meningkat antara Rusia dengan Ukraina. Tapi, tahukah anda apa yang sebenarnya menjadi latar belakang dari konflik yang terjadi antara Rusia dan juga Ukraina.
Ditambah pada tanggal 21 Februari Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan adanya urgensi untuk menyampaikan bahwa dia mengakui negara merdeka untukDonetsk dan Luhansk yang merupakan bagian dari negara Ukraina. Selanjutnya akan kita bahas awal mula dari ketegangan rusia-ukraina yang terjadi apalagi saat ini.
Pada awal desember atau 2021 Rusia meletakkan banyak sekali artileri dan juga tank serta pasukan di perbatasan antara Rusia dan Ukraina. Kemudian yang menjadi focus saat ini adalah daerah yang berkonflik khususnya di daerah Donbas yang terdiri dari dua daerah yakni Donest dan juga Luhansk yang ini merupakan daerah yang paling berdekatan dengan Rusia.
Namun sampai saat ini negara-negara dan juga pengakuan nasional, daerah Donest dan Luhansk ini masih merupakan bagian dari ukraina, yang sedikit berbeda dengan apa yang disampaikan Putin pada tgl 21 Februari. Yang kemudian memicu ketegangan antar Rusia dengan Ukraina.
Ketegangan Rusia dan juga Ukraina yang terjadi pada 24 Februari 2022, apabila di tarik lagi mundur ke belakang pada tahun 2013 sampai dengan 2014 ini tidak hanya sekedar masalah teritori yang sedang diperbincangkan akhir-akhir ini saja.
Namun, pada tahun 2013-2014 terjadi suatu fenomena internasional yang merupakan aneksasi Semenanjung Crimea dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina.
Pada saat iitu ada presiden Viktor Yanukovich yang masih menjabat di tahun 2010-2014 ia hendak menandatangani asosiasi perjsnjain dengan Uni Eropa.
Namun kemudian, ini dibatalkan dan malah menandatangani perjanjian dengan Moskow. Kemudian ini memicu aksi protes dari berbagai kalangan masyarakat khususnya di daerah Crimea, donbest, dan juga Luhansk, yang kemudian mengakibatkan Viktor Yanukovich digulingkan dari jabatannya sebagai presiden saat itu.
Kemudian akhirnya Rusia berhasil menganeksasi Semenanjung Krimea dengan sebuah referendum yang diselenggarakan di Crimea yang merupakan terdiri dari masyarakat yang pro Rusia.