Lihat ke Halaman Asli

Syahru Alfin Arsyada

Mahasiswa KPI UIN Jakarta

Opini tentang Pentingnya Melek Digital bagi Mahasiswa

Diperbarui: 19 Juli 2024   02:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam era digital yang terus berkembang pesat, melek digital bukan lagi sebuah pilihan namun sebuah keharusan, terutama bagi mahasiswa. Di zaman di mana teknologi dan internet telah menyentuh hampir setiap aspek kehidupan, kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan berinovasi dengan teknologi digital menjadi keterampilan yang sangat penting

Terdapat tren peningkatan pengguna mdia sosial (medsos) di Indonesia. Berdasarkan data dari We Are Social dan Hootsuite pada awal 2024, jumlah pengguna aktif medsos di Indonesia mencapai lebih dari 200 juta orang. Angka ini mencerminkan besarnya penetrasi internet dan adopsi teknologi di kalangan masyarakat.

Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan bonus demografi Indonesia yang akan terus meningkat hingga 2025. Melalui program Sensus Penduduk 2020, BPS menghitung jumlah penduduk usia produktif mencapai 186,77 juta orang dan memproyeksikan penambahan jumlah penduduk produktif hampir 10 juta orang pada 2025, dengan jumlahnya mencapai 196,13 juta orang.

Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) menunjukkan, jumlah penduduk yang memiliki pendidikan hingga perguruan tinggi ada 18,74 juta jiwa per Desember 2023. Jumlah tersebut hanya 6,68% dari jumlah penduduk nasional yang berjumlah 280 juta jiwa.

Berdasarkan data di atas, pengguna medsos mengalami peningkatan yang pesat, apalagi pada tahun 2025 Indonesia mengalami bonus demografi.Terdapat kemungkinan yang menyebabkan pengguna medsos mengalami peningkatan drastis di setiap tahunnya. Sedangkan masyakat Indonesia yang menempuh jenjang pendidikan tinggi hanya 6,68% dari jumlah penduduk di Indonesia. Artinya peningkatan jumlah pengguna medsos akan menjadi tantangan tersendiri bagi mahasiswa.

Tantangan ini mulai terbantu dengan adanya peningkatan keterampilan digital masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) pada tahun 2023. Pada tahun 2023 IMDI mengalami peningkatan menjadi 43,18 dari tahun sebelumnya yang berada di angka 37,8.

Data diatas menunjukkan bahwa hal yang dihadapi mahasiswa ialah mampu mengontrol lonjakan besar dunia digital yang sudah di prediksi. Hal ini menandakan bahwa mahasiswa harus melek digital sebagai generasi muda berpengaruh. Dukungan dari masyarakat maupun instansi pun sudah di layangkan, salah satunya banyak lowongan magang maupun tawaran pekerjaan di bidang digital seperti konten kreator, media sosial spesialis dan banyak lagi.

Era digital juga membuka peluang khususnya dalam lapangan kerja. Sektor teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadi salah satu bidang yang paling cepat berkembang dan menawarkan banyak peluang karir. Berdasarkan laporan dari Kementerian Ketenagakerjaan, permintaan akan tenaga kerja di bidang TIK terus meningkat setiap tahunnya.

Menurut Jurnal 'Model Literasi Media Sosial Bagi Mahasiswa' bahwa tantangan yang memiliki risiko negatif di dunia digital, dapat di cegah melalui melek digital atau literasi digital. Hal tersebut bisa dilakukan dengan cara sosialisasi maupun pelatihan tentang literasi digital.

Melek digital tidak lagi menjadi kebutuhan khusus bagi mahasiswa yang mengambil jurusan terkait dunia digital seperti teknologi informasi atau komputer. Mahasiswa dari berbagai jurusan, seperti agama, pendidikan, komunikasi, bisnis maupun ilmu sosial dan humaniora juga harus memiliki kesadaran dan keterampilan di bidang digital.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline