Lihat ke Halaman Asli

Alfina muhayah

pelajar sekolah

Sembuh Tidak Datang dengan Sendirinya melalui Novel " Yang Belum Usai " Karya Pijar Psikologi

Diperbarui: 7 Maret 2024   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Setiap orang pasti mempunyai masalahnya masing-masing. Dengan perkataan dan tindakan yang tidak mengenakkan dan menyakitkan pasti seseorang akan merasa tersakiti dan juga merasakan trauma yang mendalam akan hal-hal yang telah diterimanya.

Luka batin berbeda dengan luka fisik yang jelas wujudnya. Saat ini, beberapa orang pasti berpikiran bahwa luka batin itu akan sembuh sendiri seiring dengan berjalannya waktu. Begitu pula dengan trauma yang dimiliki seseorang, yang akan hilang jika dibiarkan begitu saja. Namun, semua pandangan itu salah. 

Melalui novel " Yang Belum Usai " kita bisa memulai untuk memahami diri sendiri dengan memberi cinta kasih kepada diri sendiri. Seperti yang tertulis didalam novel yang belum usai ini, penulis mengajak masyarakat untuk merawat dan menyembuhkan diri dari luka batin yang dialaminya.  

Meski sulit untuk menerimanya, tapi pelan-pelan kita mulai menyadari bahwa hal pertama yang kita terima adalah diri sendiri. Kita mulai menyadari berapa pentingnya menerima dan mencintai diri sendiri untuk penyembuhan luka batin ini. Bahwa ketika sedang merasa senang ataupun sedih hanya diri kita yg selalu peduli .

"semoga saya bahagia"

"semoga saya damai"

"semoga saya bebas dari penderitaan yang berkepanjangan"

"semoga saya sehat jiwa dan raganya"

"semoga saya tumbuh bebas menjadi bijaksana"

"semoga saya kaya"

"saya pantas bahagia"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline