Lihat ke Halaman Asli

Alfina Maisya Rahma

mahasiswa komunikasi

Kolaborasi KKN Kelompok 17 Universitas Muhammadiyah Jember bersama Masyarakat dalam Mewujudkan Anak Indonesia yang Sehat

Diperbarui: 6 Agustus 2022   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

             

Dok. pribadi

            

Pada tanggal 01 Agustus 2022 Universitas Muhammadiyah Jember menerjunkan 524 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Tematik gelombang 2 dari berbagai macam fakultas dengan harapan mahasiswa dapat melakukan pengabdian pada masyarakat. Ada dua tema yang diusung pada KKN gelombang 2 saat ini yakni, " Pengembangan UMKM Pasca Covid - 19" dan "Program Kemanusiaan Pencegahan Covid -- 19". 

Mahasiswa terbagi menjadi beberapa kelompok dan diterjunkan di 2 (dua) Kecamatan, yaitu Kecamatan Kalisat dan Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Salah satunya kelompok KKN 17 berjumlah 20 mahasiswa yang terjun langsung di Desa Sukowono, Kecamatan Sukowono. Kelompok KKN 17 ini terdiri dari mahasiswa yang berasal dari fakultas dan  program studi yang ada di Universitas Muhammadiyah Jember, yakni ilmu pemerintahan, ilmu komunikasi, ilmu hukum, manajemen, bahasa inggris, Pendidikan olahraga, teknik informatika, teknik sipil, dan teknik elektro.

Target Kelompok KKN 17 pada hari pertama di Desa Sukowono yakni melakukan survei pemetaan tata letak dan batas dari Desa Sukowno di bantu dengan aparatur desa setempat. Desa Sukowono merupakan sebuah desa yang bertepatan di Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Desa ini terletak pada ketinggian 315 dpl, dan Desa Sukowono ini berada di paling ujung Kota Jember dan berbatasan dengan kota Bondowoso. Desa Sukowono juga memiliki empat dusun, yakni dusun Krajan, Kampung Tengah, Potok, dan Ragang. 

Nama Sukowono ada sejak jaman pendudukan Belanda 131 tahun yang lalu. Pada masa itu ada seorang Belanda bertempat tinggal di Sukowono tepatnya d Dusun Krajan, yang bernama Tuan Van Ort Lander ( Tuan Pancur ) begitu orang setempat memanggilnya. Tuan Pancur menikah dengan penduduk pribumi yang bernama Nyonya Mince / Astiyah, dan hasil dari pernikahan tersebut mereka telah dikaruniai dua orang anak yaitu Yohana dan Welly. 

Nama Sukowono diambil dari sebuah taman Tuan Pancur yang berada di Dusun Ragang tepatnya radius 200 meter dari Kantor Desa Sukowono, di radius 200 meter pada masa itu banyak rumah tuan Pancur ( villa ) yang sangat indah. Sehingga nama Sukowono berarti " Taman yang indah penuh bunga yang berwarna warni " dan ada pula yang mengartikan nama "SUKOWONO" berasal dari suku kata "SUKO" yang artinya SUKA dan "WONO" yang artinya ALAS (HUTAN) dengan arti harfiahnya Desa yang suka dengan hutan. Masyarakat Desa Sukowono rata -- rata bermata pencaharian sebagai wiraswasta, petani atau pekebun, dan pedagang.

Berkaitan dengan tema KKN kelompok 17 yang berjudul "Progam Kemanusiaan Pencegahan Covid 19" , kelompok kami mengambil gagasan dengan melakukan sosialisasi kepada anak-anak SDN 01 Sukowono tingkat 6 dasar tentang sadarnya menjaga kekuatan imun tubuh terlebih pasca pandemic ini yang sering mengalami fluktuasi tingkat kasus covid -- 19. Dengan cara melakukan olahraga ringan berupa senam, yang kami beri judul kegiatan tersebut dengan "Senam Sehat Ceria". 

Kegiatan tersebut dipimpin oleh kelompok KKN 17 serta diikuti dengan 76 siswa. Senyum anak -- anak terukir jelas, pada semburat raut wajah siswa didik tingkat kelas enam sekolah dasar, hal tersebut dapat dilukiskan secara jelas pada hari Jum'at 05 Agustus 2022. Rasa antusiasme dari para siswa sangat tinggi dengan diiringi berbagai macam kuis serta hadiah menarik yang ditawarkan. Untuk lokasi senam sendiri, terletak dilapangan alun -- alun sukowono yang strategis serta memnfaatkan ruang publik yang disediakan oleh pemerintah desa.

Menurut kepala sekolah Bapak Suyitno mengatakan "Bahwa kegiatan tersebut memotivasi anak untuk selalu menjaga daya tahan tubuh secara fisik terlebih pada masa paska pandemi". Jumat (5/8/2022)  

Menurut sekretaris desa Bapak Susilo mengatakan "Kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat menjaga daya tahan tubuh pasca pandemic seperti ini". Jumat (5/8/2022)

Dari kedua tanggapan tersebut, baik aparatur desa dan pihak sekolah sangat mengapresiasi kegiatan postif tersebut, yang mana dapat diberlanjutkan kembali kegiatan -- kegiatan seperti itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline