Lihat ke Halaman Asli

Peternak Sapi Perah, Salah Satu Mata Pencaharian Menjanjikan Warga Desa Kopeng

Diperbarui: 9 Agustus 2022   11:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sapi perah merupakan sapi yang di budidayakan secara masif dan khusus agar sapi dapat menghasilkan susu dalam jumlah besar. Peternakan sapi perah dapat berupa peternakan besar yang bersifat komersial atau hanya berupa ternak rakyat. Di Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, ternak sapi perah merupakan salah satu mata pencaharian untuk pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat setempat.

Dalam sehari peternak dapat memerah sapi sebanyak dua kali, yaitu pada pagi hari dan sore hari dan biasanya menghasilkan kurang lebih 60 liter dalam sehari. Pemerahan sapi biasanya dilakukan secara manual. Masa produktif sapi yaitu setelah beranak hingga hamil lagi berusia 7 bulan.

Umumnya, penduduk Desa Kopeng kebanyakan menjeniskan sapi betina sebagai sapi penghasil susu dan juga sapi jantan namun jumlahnya tidak banyak. Sapi betina dan jantan di tempatkan pada kandang yang terpisah. Sapi betina dikawinkan dengan cara IB (inseminasi buatan) atau kawin suntik. Tujuan kawin suntik pada sapi perah adalah untuk memperbaiki kualitas genetika ternak.

"Biasanya sapi-sapi betina saya dikawinkan dengan IB atau kawin suntik, karena jika sapi dikawinkan secara alami, akan ribet dan sapi jantan cenderung lebih agresif dan bisa menyakiti sapi betina." Ujar pak Jaja, salah satu peternak sapi perah di Desa Kopeng.

Pak Jaja mengungkapkan bahwa harga jual susu sapi per liter dari peternak ke pemasok Rp 6.000 dan harga jual dari peternak ke pengecer atau ke warga biasa lebih tinggi yaitu Rp 10.000. Setelah diperah susu sapi tersebut harus segera dimasukkan ke kulkas atau freezer karena mudah basi, masa bertahannya di luar pendingin hanya 4 jam. Biasanya beliau menyetorkan susu sapi tersebut pada pagi dan sore hari ke pemasok untuk kemudian di kirim ke Jakarta dan diolah menjadi susu Frisian Flag. Untuk pengolahan pribadi, susu sapi tersebut bisa langsung direbus dengan ditambahi gula putih, gula merah, sirup, jahe, atau bubuk coklat.

Pak Jaja juga mengungkapkan bahwa berternak sapi perah merupakan pekerjaan yang menjanjikan. Beliau mulai berternak sapi perah sejak tahun 2013 dengan hanya mempunyai 1 ekor sapi perah yang diberikan oleh mertuanya. Di awal beliau merintis ternak sapi keadaan ekonomi keluarganya sering mengalami kekurangan. Namun, berkat keuletan dan kesabarannya bersama sang istri kini Pak Jaja mempunyai 8 ekor sapi. Yaitu meliputi 4 ekor sapi perah dan 4 ekor sapi yang masih kecil. Sapi-sapi tersebut ditempatkan di kandang belakang rumahnya.

Dokpri

"Potensi ternak sapi penghasil susu sangat terbuka lebar dan kebutuhan susu terus ada," ujar Pak Jaja.

Menurutnya kebutuhan susu sapi bisa dibilang terus-terusan kurang dan pasokan susu nasional yang mayoritas mengandalkan impor membuat berternak sapi perah menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Usaha ternak sapi perah lebih menguntungkan dari pada ternak sapi potong, karena pendapatannya diterima setiap hari. Namun cara merawat sapi perah harus disiplin. Perawatan sapi perah, misalnya, sebelum memerah susu sapi pada pagi dan sore hari, sapi-sapi tersebut dimandikan terlebih dahulu agar terjaga kebersihannya. Dan sapi-sapi tersebut juga harus dijaga kesehatannya, karena jika sakit perawatannya akan mahal dan susu yang diperah juga sangat berkurang.

Kendala yang dialami peternak sapi perah di Desa Kopeng yaitu masalah pembuangan limbah, baik limbah air mandi sapi maupun limbah kotoran sapi. Peraturan di Desa Kopeng tidak memperbolehkan para peternak untuk membuang limbah hewan ternak di selokan dan harus dibuang di lahan sendiri. Hal tersebut sedikit memberatkan para peternak sapi perah karena mereka harus memiliki lahan sendiri untuk pembuangan limbah-limbah sapi mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline