Edelenyi Laura Anna berusia 19 tahun ketika tragedi kecelakaan mobil yang melumpuhkan tubuhnya terjadi. Usai mengalami kecelakaan, ia langsung dilarikan ke UGD rumah sakit. Kecelakaan itu terjadi pada 8 Desember 2019 silam, Gaga yang saat itu merupakan pacar Laura, mengendarai mobil dalam keadaan mabuk. Akibat kecelakaan tersebut, Laura Anna mengalami kelumpuhan hingga saat ini. Menuntut keadilan untuk pertanggungjawaban Gaga Muhammad. Kemudian kecelakaan ini yang menyebabkan cedera pada tulang belakang atau kondisi yang disebut dengan Cervical Vertebrae Dislocation atau biasa disebut Dislokasi Tulang Leher. Cedera yang melibatkan tulang belakang dapat berdampak ekstremitas atas, sebab saraf di bagian leher merupakan bagian penting yang mengontrol otot-otot di ekstremitas atas. Oleh sebab itu, jika terjadi kerusakan saraf di bagian leher dapat menyebabkan kelemahan, kekakuan, mati rasa pada bahu, lengan dan tangan. Sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan, seperti kondisi lumpuh yang dialami Laura Anna. "Saya enggak bisa gerak, awalnya kesemutan dari leher sampai kaki. Mau dibawa pulang paksa, tapi sakit banget dan enggak bisa napas. Akhirnya saya minta dirawat," kata Laura.
Laura divonis mengalami cedera tulang belakang yang membuat tubuhnya lumpuh. Selama dua bulan, Laura mati-matian menjaga kondisi mentalnya agar tidak terjatuh. Namun Gaga yang pada saat itu masih menjadi kekasihnya tak menunjukkan perlakuan baik. Ia disebut selalu menghancurkan mental Laura. Laura Anna sadar, bahwa ia terjebak di hubungan tidak sehat alias toxic relationship yang membuat dia depresi dan mentalnya tidak stabil. Bahkan, Gaga Muhammad disebut-sebut pernah berselingkuh ketika Laura Anna jatuh sakit. "Toxic lah, seribu alasan, mengancam saya untuk enggak cerita ke siapa-siapa. Ini orang tuh benar-benar di luar nalar manusia. Saya sering nakut-nakutin saat dia ketahuan selingkuh. Dia mohon-mohon sambil nangis," ujarnya. Kecelakaan itu juga berdampak pada kondisi psikologi Laura Anna. Selebgram ini sempat merasa depresi karena hanya bisa meringkuk di tempat tidur. Ia bahkan berniat bunuh diri pada saat itu. Sehingga penyakit mental, terutama depresi, meningkatkan risiko berbagai jenis masalah kesehatan fisik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H