Lihat ke Halaman Asli

alfilailatul

mahasiswa

Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Literasi Siswa di Lingkungan Sekolah Menengah Pertama

Diperbarui: 17 Desember 2024   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Menurut laporan UNESCO, Indonesia menempati peringkat kedua terbawah dalam hal literasi dunia, yang berarti minat baca masyarakat sangat rendah. Data UNESCO menyebutkan minat baca di Indonesia hanya sebesar 0,001%. Dengan kata lain, dari setiap 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Berdasarkan riset dari Central Connecticut State University pada tahun 2016, Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal minat baca, tepat di bawah Thailand (peringkat 59) dan di atas Bostwana (peringkat 61). Ironisnya, meskipun infrastruktur pendukung untuk membaca di Indonesia dinilai lebih baik daripada negara-negara Eropa, minat baca tetap rendah. Data ini. mengungkapkan rendahnya minat literasi di Indonesia. Dalam konteks ini, peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) sangat penting, terutama di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Guru BK tidak hanya bertugas memberikan dukungan emosional dan sosial, tetapi juga harus mampu memberikan informasi yang mendukung proses belajar mengajar. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan oleh Sukardi & Kusumawati (2008:30), bahwa guru BK diharapkan menjadi pembimbing dalam kegiatan belajar.

Isi

Literasi adalah salah satu keterampilan paling penting yang harus dimiliki siswa SMP. Pada usia ini, mereka berada dalam fase transisi yang krusial, di mana pembentukan identitas diri dan kemampuan berpikir kritis mulai berkembang. Guru BK memiliki peran penting dalam membantu siswa mengembangkan kemampuan literasi mereka, yang akan sangat berguna untuk mendukung keberhasilan akademis dan sosial mereka. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengenai peran ini.

1. Mendorong Minat Baca

Minat baca adalah fondasi dari literasi yang baik. Namun, pada usia remaja, banyak siswa yang mulai kehilangan minat terhadap kegiatan membaca. Guru BK memiliki peran penting dalam membangkitkan kembali semangat ini melalui berbagai cara:

- Kegiatan Membaca Menarik: Mengadakan program seperti "Minggu Literasi atau "Bulan Membaca di mana siswa diajak untuk membaca buku-buku yang menarik dan relevan dengan kehidupan mereka. Kegiatan ini bisa mencakup diskusi kelompok, penulisan ulasan buku, atau bahkan presentasi tentang buku yang mereka baca.

- Klub Buku: Membentuk klub buku di mana siswa dapat berkumpul untuk mendiskusikan buku-buku pilihan mereka. Diskusi ini tidak hanya meningkatkan minat baca tetapi juga melatih keterampilan komunikasi dan berpikir kritis.

2. Membangun Keterampilan Literasi Informasi

Di dunia yang dipenuhi informasi, kemampuan untuk menilai dan menggunakan informasi dengan bijak sangatlah penting. Guru BK dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan literasi informasi melalui:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline