Al Fikkri Zakky Ramdhan (23010400172)
Filsafat dan Etika Komunikasi
Dosen Pengampu : Dr. Nani Nurani Muksin, S.Sos, M.Si
Etika merupakan sistem moral dan perilaku manusia yang kemudian dijadikan sebagai standardisasi baik-buruk, salah-benar, serta sesuatu yang bermoral atau tidak bermoral.Etika sebuah karakter terbentuk secara sistematik dengan nilai baik,buruk,salah,dan benar (Aang Ridwan, 2013).
Etika selalu berhubungan dengan hal-hal yang baik dan buruk, antara hal-hal yang susila dan tidak susila, ataupun antara hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan yang boleh dilakukan.
Sedangkan media sosial adalah sebuah alat atau media yang digunakan untuk mencari informasi dan juga bisa digunakan untuk membuat konten dan diunggah ke publik.Media sosial adalah wadah untuk kita berkreasi se-kreatif mungkin,jangan kita nodai media sosial kita dengan berkomentar ke akun orang lain dalam bentuk hinaan.Jika kita ingin memberikan komenntar pilihlah kata-kata yang baik dan membangun.
Banyak kita jumpai orang-orang atau yang sering kita sebut netizen memberi komentar yang bersifat menghina atau rasis.Seperti contoh baru-baru ini Timnas Indonesia U-23 kalah melawan Timnas Guinea U-23 dalam kualifikasi Olympic di Paris.Suporter Timnas Indonesia mungkin merasa kesal atas kekalahan sehingga memberikan komentar hinaan di akun Instagram Ilaix Moriba(pemain Guinea) seperti banyak emoji monyet pada kolom komentar dan menghina warna kulit Ilaix Moriba.
Hal-hal seperti ini sering terjadi pada pertandingan sepak bola,yang dimana tim yang kalah biasanya tidak terima atas kekalahannya sehingga menyerang dalam bentuk komentar terhadap pemain yang tim nya menang.Tindakan tersebut termasuk menghina atau rasis.Dari pihak PSSI juga mengecam hinaan rasis terhadap pemain Guinea,anggota exco PSSI Arya Sinulinnga mengatakan "Jangan menodaai perjuangan Timnas Indoneasia ujaran rasis kepada pemain lawan",katanya.Kita harus bisa menerima kekalahan walaupun memang sakit tetapi jangan meluapkan kekesalan kita dengan bentuk komentar rasis ke pemain tim lawan.
Contoh kasus di atas membuktikan bahwa etika dalam berkomentar di media sosial perlu untuk dilakukan supaya hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi.Bahwasannya etika berkomentar dalam menggunakan media sosial khususnya Instagram sangatlah diperlukan. Etika komunikasi dalam media sosial memang sangat diperlukan, baik untuk mengupload gambar, menuliskan status ataupun memberikan komentar. Hal yang dilakukan di lingkungan publik itu bersifat sosial (Feby Angel,dkk,2023).
Semua tanggapan masyarakat terbuka dan berhak memberi komentar ataupun hal positif atau negatif lain tanpa ada batasnya. Banyak contoh kasus pidana yang terkait dengan adanya komentar yang menyinggung orang lain. mencemarkan nama baik atau dianggap menyudutkan seseorang/kelompok tertentu sehingga mendapat sangsi hukum berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). "Pasal 27 ayat 3 UU ITE, yaitu "setiap orang sengaja tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik."Maka dari itu kita dalam berkomentar harus memiliki etika walaupun yang kita komentarin itu berbeda negara,mungkin saja pemain tersebut tidak terima atas komentar hinaan tersebut lalu melaporkan mereka dalam kasus tindakan rasis (Nurdhiyati,dkk,2022).
Jadi bagaimana berkomentar dengan baik dan bijak di media sosial?