Lihat ke Halaman Asli

ALFIKA

UIN WALISONGO SEMARANG

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 100 Berkontribusi dalam Pengajaran di TPQ Desa Kreyo

Diperbarui: 11 September 2024   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Sedang Mengajar/dok. pri

Desa Kreyo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang -- 2 agustus 2024

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang Posko 100 telah melaksanakan salah satu program utama mereka dengan turut serta mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Desa Kreyo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk mendukung pendidikan agama di tingkat lokal dan berkontribusi pada pengembangan anak-anak desa setempat.

TPQ Desa Kreyo, yang merupakan pusat pendidikan Al-Qur'an bagi anak-anak di desa tersebut, telah lama menjadi bagian penting dalam upaya pembelajaran agama dan moral bagi generasi muda. Kehadiran mahasiswa KKN UIN Walisongo di TPQ ini bertujuan untuk memperkaya pengalaman belajar anak-anak dengan metode pengajaran yang lebih bervariasi dan interaktif.

Selama program KKN, para mahasiswa tersebut mengadakan kelas-kelas tambahan yang mencakup pembelajaran tajwid, hafalan Al-Qur'an, serta pengajaran tentang nilai-nilai Islam yang mendalam. Selain itu, mereka juga menyelenggarakan kegiatan-kegiatan menarik seperti kuis dan permainan edukatif yang bertujuan untuk membuat proses belajar lebih menyenangkan dan memotivasi anak-anak untuk lebih aktif berpartisipasi.
"Melalui pengajaran di TPQ, kami berharap bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi pendidikan agama di Desa Kreyo," ungkap Anriev Tsabat Kautsar Inmay, salah satu mahasiswa KKN UIN Walisongo. "Kami berusaha membuat suasana belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak-anak, sehingga mereka bisa lebih mudah memahami dan mencintai Al-Qur'an."

Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari para orang tua dan pengurus TPQ. "Kehadiran mahasiswa KKN sangat membantu kami dalam mengembangkan metode pengajaran di TPQ," ujar Ustadzah Zikriah, salah satu pengurus TPQ. "Kami sangat bersyukur karena anak-anak mendapatkan pengalaman belajar yang lebih variatif dan bermanfaat."
Selain mengajar, mahasiswa KKN juga turut berperan dalam memfasilitasi berbagai kegiatan ekstrakurikuler di TPQ, seperti pengajian kelompok dan perayaan hari besar Islam. Dengan cara ini, mereka tidak hanya berkontribusi dalam pendidikan formal, tetapi juga dalam kegiatan sosial yang mempererat komunitas di Desa Kreyo.

Program KKN UIN Walisongo ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pendidikan agama di Desa Kreyo. Melalui interaksi dan kontribusi mereka, mahasiswa KKN tidak hanya berperan sebagai pengajar tetapi juga sebagai bagian dari proses pembangunan masyarakat yang lebih baik dan lebih berpengetahuan.

Kegiatan ini merupakan contoh nyata dari komitmen UIN Walisongo dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama dan mendukung pengembangan komunitas melalui program-program KKN yang inovatif dan bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline