Normalisasi Hubungan UEA-Israel dalam Pandangan Islam

Pernomalisasian hubungan yang terjadi antara UEA dan Israel tidak hanya membuat dunia Islam gempar tetapi juga menyulut kecaman dari berbagai pihak terutama umat Islam yang menghardik penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Isu  Pernomalisasian ini makin ramai dan menjadi sorotan dunia Islam karena UEA sendiri pasalnya merupakan salah satu negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Organisasi ini memiliki tujuan awal yaitu untuk, perwakilan suara muslim, mempererat persaudaraan muslim, dan juga untuk menghilangkan diskriminasi dan intimidasi yang sering diterima oleh umat muslim. Dengan adanya isu normalisasi negara anggota OKI dengan pihak yang dianggap sebagai tantangan terbesar OKI, ini menjadikan negara-negara arab di mata global dicap menjadi terpecah belah dan tidak berjalan secara bergandengan. Hal ini diakui oleh negara-negara yang menormalisasi hubungannya adalah untuk menyelesaikan konflik yang terjadi diantara Palestina dan Israel. Hal ini juga mengundang prasangka dari pihak barat bahwa negara-negara Islam hanya memanfaatkan isu kemerdekaan dan penjajahan Palestina sebagai kail dalam memancing dan mendapatkan kebutuhan nasional tiap-tiap negara.

Seperti yang kita lihat diatas bahwa normalisasi hubungan beberapa negara arab dengan Israel telah mendatangkan sisi buruk bahkan mencoreng nama muslim dari panggung global. Selain akan mencoreng nama baik muslim, pernomalisasian hubungan dengan pihak penjajah ataupun orang yang melakukan hal dzolim memang telah dikecam dalam Al-Qur'an, yaitu:

(11) (12)

Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi:" Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan tetapi mereka tidak menyadarinya (Qs. Al-baqarah 11-12)