Ada dua faktor yang menjadi perhatian para investor dalam berinvestasi yaitu kemungkinan risiko dan besarnya perolehan imbal hasil. Risiko sendiri merupakan kemungkian kerugian yang akan terjadi dalam proses investasi atau fluktuasi pada nilai investasi, sedangkan imbal hasil adalah besarnya keuntungan yang diperoleh dari kegiatan investasi tersebut (Rahadiyan and Hawin 2020). Keberhasilan dalam kegiatan investasi adalah hasil dasil pengelolaan risiko dan imbal hasil, kedua aspek ini perlu dikelola dengan bijak agar dapat memperoleh kastabilan dan keuangan yang optimal.
Tujuan mitigasi risiko dalam investasi adalah untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya risiko dalam kinerja investasi sehingga dapat menguri kerugian dan mengambil tindakan yang tepat untuk menanggulanginya. Salah satu strategi utama dalam memitigasi risiko adalah diversifikasi. Diversifikasi merupakan strategi pembagian investasi ke berbagai instrumen atau aset yang berbeda, hal ini bertujuan untuk menguragi risiko semisalnya terjadi penurunan pada salah satu asset maka asset lainnya tidak berdampak dan tetap menghasilkan keuntungan (Sugianto, El Hakim, and Sati Hana'an 2024).
Selain diversifikasi, penting dalam kegiatan investasi untuk memilihi instumen investasi yang sesuai dengan profit serta penyesuaian dengan tujuan keuangan. Kriteria investor dengan toleransi risiko yang rendah berkemungkian memilih instumen yang lebih stabil dengan instrument yang dipilih berupa obligasi dan deposito, biarpun menawarkan imbal hasil lebih rendah namun kemungkinan risikonya juga lebih rendan sehingga lebih aman. Sebaliknya, investor dengan toleransi risiko tinggi dapat memilih saham atau reksa dana saham yang berpotensi memberikan imbal hasil lebih tinggi namun kemungkian risiko yang akan dihadapi juga lebih besar.
Dalam mengoptimalkan imbal hasil, memilih intrumen investasi investor harus dapat memprediksi intrumen yang potensial, hal ini dapat dilakukan dengan melakukan riset pasar serta mengikuti tren ekonomi global (Firdaus 2021). Upaya ini dapat membantu investor dalam membuat keputusan yang lebih tepat. Selain itu, mengelola portofolio secara aktif dengan melakukan penyesuaian dengan kondisi pasar juga dapat membantu memaksimalkan imbal hasil. Dengan mengombinasikan strategi mitigasi risiko dan optimalisasi imbal hasil, seorang investor dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang dengan lebih aman dan efisien.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H