Surat Untuk Kamu
Oleh: Andin Alfigenk Ansyarullah Naim
(Di edit dari tulisan lama untuk lomba cerpen 2009)
Saya senang kita bertemu lagi, sayang sekali itu pertemuan yang tidak sengaja, andai-andai saja itu pertemuan disengaja, saya mungkin akan lebih banyak persiapan, saya akan puasa setiap hari selama satu bulan, agar saya menjadi lebih kurus dan terlihat lebih gagah. Atau jika saja satu jam sebelumnya saya tahu kita akan bertemu, mungkin saya akan berpakaian lebih baik agar kamu terkesan, bahkan jika saja tiga menit sebelumnya saya tahu kita akan bertemu, mungkin saya bisa mengambil nafas lebih dalam agar saya lebih tenang, merapikan rambut agar terlihat lebih ganteng, dan mengambil bunga cantik dari rumput liar dihalaman mesjid itu dan akan saya berikan untukmu.
Saya senang kamu tersenyum, melihat matamu berbinar-binar adalah kebahagian, dan tidak ada yang lebih cantik di dunia ini selain dirimu.
dalam tahun-tahun yang panjang selama kita tak pernah bertemu, saya tak pernah pula melupakanmu, detik demi detik selalu teringat dirimu, dunia saya hanya lah dirimu, setiap malam saya tak bisa tidur tanpa menyebut namamu.
Maafkan lah saya, masa lalu memang terasa pahit dan sakit, semua terjadi karena kesalahan saya, karena saya terlalu lemah dan bodoh menghadapi keadaan.
Benar kata pepatah, "jika ada jodoh, mungkin kita akan bertemu lagi" dan hari ini takdir telah mempertemukan kita, itu artinya jodoh adalah milik kita lagi.
saya berharap kamu dalam keadaan baik dan bahagia, cahaya telah bersinar, menyinari masa depan untuk kita, kamu harus percaya bahwa saya adalah milikmu, selalu milikmu, hanya milikmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H