Lihat ke Halaman Asli

Perjalanan Tahun 1936 ke Daerah Barabai dan Sekitarnya di Kalimantan Selatan

Diperbarui: 19 Juli 2024   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

surat kabar The Courier  terbit 28 Oktober 1936

Sebuah tulisan menarik mengenai kabupaten Hulu sungai Tengah penulis temukan pada surat Kabar Berbahasa Belanda The Courier dengan tanggal terbit 28 Oktober 1936 di Kota Bandung.

Penulis menggunakan Google translet dan mengeditnya sedikit.

Mudah-mudahan menyenangkan untuk dibaca.

Dari Kandangan kami mendarat di Barabai, tempat terpenting di Hoeloe Soengei, tempat tinggal seorang Kontroler ( Pejabat Belanda).

Pertama-tama, Barabai adalah satu-satunya tempat yang dialiri listrik dan tempat seseorang menikmati kemewahan kehidupan metropolitan. Selain bioskop, yang para musisinya termasuk di antara loket Pendaftaran Karet Penduduk, di sana juga terdapat klub yang tak tertandingi, bertempat di satu gedung dengan toko yang sangat lengkap dan di mana seseorang dapat menghibur diri dengan permainan biliar atau permainan jembatan.

Bahkan ada beberapa pemain bridge yang bersemangat di Barabai, yang mampu bersaing terbaik dengan para juara di Pulau Jawa. Klub ini juga memiliki perangkat radio Philips modern, yang terus memberi informasi kepada Barabai tentang semua peristiwa dunia. Pada malam-malam itu, ketika tout Barabai bertemu di ruang rekreasi ini, yang diadakan pada hari Rabu dan Sabtu malam, mereka bisa sangat ramah.

Barabai juga memiliki lapangan tenis dengan penerangan listrik, yang digunakan secara intensif, bahkan oleh orang-orang dari luar, yang kemudian menginap di passanggrahan yang rapi pada Sabtu malam. Bahkan ada klub sepak bola di sini yang anggotanya yang bermain agak kasar mendapat jaminan terhadap kecelakaan berupa rumah sakit yang sangat modern yang dipimpin oleh seorang dokter yang sangat ahli.

Di sini perpindahan dari salah satu kota utama di Jawa dengan segala keramahtamahannya ke jantung Kalimantan ( Barabai terletak di sepanjang jalan yang terawat baik sekitar 160 km dari Bandjermasin dan dapat dicapai dengan mobil dalam waktu sekitar tiga jam), tidak terasa, setidaknya tidak sebesar di tempat lain di Kalimantan.

Saya bahkan lupa menyebutkan kantor pos dan telegraf, yang setiap hari mengirimkan korespondensi ke rumah. Surat dari Belanda ke Barabai memakan waktu tepat 7 hari, berkat pesawat Knilm yang membawa surat setiap hari Sabtu dalam perjalanan ke Balikpapan, untuk membawa surat balasan pada hari Senin.

Jadi Anda lihat, para pembaca, bahwa komunikasi antara Jawa dan Kalimantan Tenggara kini berjalan dengan baik. Barabai juga memiliki kampung Tionghoa yang cukup besar dan jalur pejalan kaki yang cukup penting, di mana pada hari Sabtu dilakukan perdagangan karet penduduk kering dan basah yang ramai. Penduduk datang dari jauh untuk menjual produk basah (?) Wangi mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline