Lihat ke Halaman Asli

Kampus Mengajar 3: Pembelajaran, Pengalaman, dan Pengabdian

Diperbarui: 8 November 2022   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampus Merdeka

Literasi merupakan hal yang sangat penting. Seseorang yang memiliki tingkat literasi tinggi akan tinggi pula kualitas pola pikirnya. Namun, dalam survei PISA tahun 2009 sampai tahun 2015, tingkat literasi di Indonesia tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Pada tahun 2015 Indonesia menduduki peringkat 63 dari 72 negara (Perdana dan Suswandari, 2021:9). Sedangkan menurut Suhajar Diantoro staf ahli Mendagri (Perpustakaan Kemendagri, 2021) pada tahun 2021 tingkat literasi Indonesia menduduki peringkat ke 62 dari 70 negara. Hal ini tentu cukup memprihatinkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) membuat kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk mahasiswa. Salah satu program MBKM adalah Kampus Mengajar. Kampus Mengajar sudah berjalan sebanyak 4 angkatan dan akan segera membuka pendaftaran untuk angkatan 5. Program Kampus Mengajar terbuka untuk seluruh mahasiswa Indonesia dengan mengikuti proses seleksi yang diselenggarakan oleh panitia.

Mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar ditugaskan untuk membantu kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah sasaran. Program Kampus Mengajar berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi di pendidikan dasar. Mahasiswa pun menjadi mitra guru dalam hal administrasi sekolah. Selain itu, program Kampus Mengajar juga membantu adaptasi teknologi untuk guru-guru dan siswa. Dampak Covid-19 terhadap pendidikan di Indonesia mengharuskan segalanya serba melek teknologi. Namun, sumber daya manusia yang belum mumpuni memiliki keterhambatan dalam proses pembelajaran secara daring. Untuk itu, mahasiswa Kampus Mengajar diwajibkan untuk membantu guru dan siswa dalam adaptasi teknologi.

Penerjunan Mahasiswa ke Sekolah Sasaran

Empat orang mahasiswa melaksanakan program Kampus Mengajar di SDN 1 Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Banyak kegiatan yang telah dilaksanakan selama empat bulan mengajar. Pertama, kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dengan bantuan projektor yang menampilkan buku elektronik untuk peningkatan literasi siswa. Kedua, mahasiswa Kampus Mengajar menggunakan teknik permainan berbasis angka dalam peningkatan numerasi siswa. Siswa sangat tertarik dan antusias kepada dua hal tersebut. Ketiga, mahasiswa Kampus Mengajar membantu administrasi sekolah bersama guru-guru salah satunya adalah menyusun rapor siswa. Keempat, mahasiswa Kampus Mengajar membantu adaptasi teknologi dan AKM Kelas. Kelima, mahasiswa Kampus Mengajar “menghidupkan” kembali perpustakaan sekolah. Keenam, mahasiswa Kampus Mengajar membuat mading sekolah yang berisi konten pengetahuan, hasil ulasan siswa, dan gambar ekspresi siswa. Ada pun kegiatan lain seperti SASIH (Sabtu Bersih), membantu proses pembelajaran selain peningkatan literasi dan numerasi, dan membantu persiapan acara perpisahan untuk siswa kelas VI.

Peningkatan Literasi

Penggunaan ice breaking ketika pembelajaran membuat siswa lebih antusias dalam belajar. Siswa sering menagih untuk bermain permainan ketika jam istirahat. Tidak hanya permainan, kami memberi tontonan film edukasi dan film animasi kepada para siswa. Hasil tontonannya dibuat ulasan untuk melatih pemahaman literasi mereka. Hal-hal tersebut menjadi pengalaman yang menarik bagi siswa karena sebelumnya belum pernah terjadi.

Selesainya program Kampus Mengajar angkatan 3 di SDN 1 Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan membawa pengaruh baik. Ketika menulis surat untuk perpisahan dengan mahasiswa Kampus Mengajar, siswa menyatakan bahwa kedatangan kami membawa pengaruh baik untuk mereka. Para mahasiswa Kampus Mengajar memberikan pengalaman yang tidak pernah siswa rasakan serta memberi motivasi bagi siswa untuk terus belajar agar bisa mendapat pendidikan sebaik mungkin. Begitu pun sebaliknya, kami, mahasiswa Kampus Mengajar mendapat pengalaman mengajar pertama kali yang tidak bisa digambarkan rasanya. Berkat bantuan dari kepala sekolah, guru-guru, dan warga sekitar yang selalu mendukung program kami, senang rasanya untuk belajar sambil berdampak.

Kampus Mengajar SDN 1 Puteran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline