Lihat ke Halaman Asli

Kasus SJ: Bagaimana dengan Moralitas Bangsa?

Diperbarui: 7 Juni 2016   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kasus penangkapan salah satu entertainer terkenal di Jakarta, yang tak lain adalah SJ menimbulkan kegegeran masyarakat. Banyak masyarakat awam yang percaya dan tidak mengenai kasus dugaan pencabulan itu. SJ yang dikenal memiliki jiwa spiritualitas yang tinggi oleh masyarakat, ternyata sampai hati melakukan tindakan hina pada hari Kamis malam tanggal 18 Februari lalu. Pasalnya, artis yang terkenal dengan komentarnya yang pedas dalam salah satu acara di chanel tv swasta itu, dikenal sebagai sosok yang baik, penyayang, ramah, dan memiliki sikap sosial yang tinggi.

Korban dari perilaku SJ, yang tak lain adalah penonton setia acara tersebut, diketahui adalah seorang remaja laki-laki berinisial DS yang masih berumur 17 tahun. Entah apa motif dari perbuatan itu, namun saat ini dari kepolisian yang bekerjasama dengan banyak pihak yang berwenang dalam penyelesaian kasus ini, sedang meneliti lebih jauh mengenai motif perilaku tersebut.

Perilaku seksual yang menyimpang, apalagi dilakukan pada anak yang masih dibawah umur, merupakan sesuatu yang sangat berbahaya dengan berbagai macam implikasi dan resikonya. Bagi pelaku atau tersangka, hal itu menyenangkan karena dia bisa memuaskan nafsunya. Tidak hanya itu, karena pelaku juga bisa memiliki potensi yang besar pula dalam masalah ini dengan terjerat kasus hukum dalam tindakannya. Lain halnya bagi korban yang harus menerima lebih banyak kerugian akibat tindakan keji itu. Hal tersebut merupakan musibah yang sangat berpotensi menganggu kehidupannya sehari-hari. Mulai dari segi fisik, psikologis, hingga segi sosial ekonominya.

Secara fisik, perilaku seksual menyimpang akan melukai berbagai bagian dari salah satu tubuh yang bersangkutan, yang tak lain adalah korban. Sedangkan dari segi psikologisnya, dia akan mengalami ketakutan atau trauma yang sangat mendalam hingga bisa saja berpengaruh pada ketahanan jiwanya. Trauma yang mendalam, akan mempengaruhi perilaku juga. Perilaku pasif dalam kehidupan sehari-hari akan berdampak juga pada sosial dan ekonominya. Jika dia tidak bisa bersosialisasi dengan baik dalam lingkungan masyarakatnya, maka akan sangat sulit melakukan interaksi di dalamnya. Sedangkan untuk mencapai tingkat perekonomian yang mencukupi, seseorang tidak bisa menafikan peran masyarakat.

Banyak sekali hal negatif yang akan menyebar di masyarakat jika perilaku seksual menyimpang masih banyak dilakukan. Maraknya perilaku seksual yang menyimpang di Indonesia menandakan bahwa moralitas bangsa Indonesia semakin menurun. Banyaknya kasus serupa, seakan memenuhi informasi yang kita serap setiap hari. Informasi-informasi tersebut, mempunyai banyak kemungkinan setelah diterima. Ada yang mengerti dan paham, hingga akhirnya bersikap dengan bijak. Ada juga yang justru tersugesti untuk melakukan hal serupa.

Mari, kita sebagai masyarakat yang mengerti keadaan moral bangsa yang semakin mengkhawatirkan ini, ikut berpartisipasi dalam memperbaiki moralitas bangsa Indonesia. memperbaiki sesuai bidang yang kita geluti saat ini, akan jauh lebih baik daripada hanya sekedar mengerti informasi dan menyalahkan satu sama lain. Memperbaiki tidak dengan menyalahkan dan bersikap arogan. Memperbaiki dari diri sendiri secara bertahap dan terus menerus sudah sangat membantu memperbaiki moralitas bangsa Indonesia juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline