Lihat ke Halaman Asli

Alfiatus Az Zahra

Mahasiswa PBSID Universitas Negeri Malang

Upaya Menumbuhkan Jiwa Peduli dalam Menyikapi Krisis Moral Budaya Melalui Lomba Menulis Esai 'LENCANA 2024' oleh HMD Sasindo UM

Diperbarui: 29 Agustus 2024   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Poster LENCANA 2024/dokpri

Malang – Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Sastra Indonesia UM mengadakan program kerja tahunan berupa Lomba Esai dan Bincang Asik Nasional (LENCANA) dengan memuat tema “Kiprah Mahasiswa dalam Menyikapi Krisis Moral Budaya di Indonesia guna Mendukung Kesetaraan HAM di Era Digital.” LENCANA merupakan perlombaan terbuka bagi mahasiswa aktif seluruh Indonesia yang berlangsung selama 2 bulan secara daring. 

Era digital mempermudahkan dalam mengakses informasi dan komunikasi yang memiliki dampak positif dan negatif seperti memicu krisis moral budaya berupa menurunnya nilai-nilai luhur budaya bangsa serta meningkatnya perilaku tidak terpuji seperti banyak ditemukan diskriminasi dan ketidakadilan yang mengarah pada penegakan HAM. 

“Di masa digital saat ini ada perubahan besar pada tatanan budaya dan terdapat problematika yang muncul, salah satunya konteks HAM dalam berkomentar tanpa memikirkan terlebih dahulu dampak yang akan terjadi. Maka dari itu, kami mengusung tema tersebut yang memiliki arti tindakan yang harus dilakukan mahasiswa dalam menanggapi moral budaya di Indonesia untuk mendukung kesetaraan HAM di era digital,” ujar Reza Ahmad selaku koordinator sie acara LENCANA.

Pendaftaran LENCANA dilaksanakan secara daring pada tanggal 1 April–1 Mei 2024 melalui pranala google form yang tertera pada poster perlombaan. Terdapat 53 Mahasiswa aktif seluruh Indonesia terdaftar yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Jakarta, Yogyakarta, Jambi, dan Lampung.

Diva Dwijayanti sebagai ketua pelaksana menjelaskan bahwa kegiatan LENCANA terbagi menjadi 2 rangkaian acara, berupa webinar dan presentasi finalis 7 besar. Pada 4 Mei 2024 diadakannya webinar dengan dua topik bahasan. Materi pertama berupa topik terkait penulisan esai yang dipaparkan oleh Muhammad Afnani Alifian. Dilanjut dengan materi yang kedua dengan pembahasan mengenai kesetaraan HAM, krisis moral budaya di Indonesia pada media digital, serta keterkaitan kasus dengan kesetaraan HAM dan peran mahasiswa yang dipaparkan oleh Dr. Al-Khanif, S.H., M.A., LL.M., Ph.D. Webinar ini diikuti oleh 84 Mahasiswa dan dilaksanakan melalui aplikasi Zoom Meeting.

Webinar tersebut memberikan ilmu tentang panduan penulisan esai dengan benar dan sistematis serta tips penulisan esai dalam perlombaan. Peserta juga mendapatkan informasi mengenai pemahaman kesetaraan dalam HAM, peran teknologi dalam pemajuan HAM, hingga peran mahasiswa sebagai penyaring dan penyedia informasi HAM. 

Penjurian lomba esai berkolaborasi dengan Prof. Dr. Anang Santoso, M.Pd., Igam Arya Wada, S.H., C.L.A. dan Dr. Hj. Yuni Pratiwi, M.Pd. Peserta yang mendapatkan nilai tertinggi akan masuk dalam finalis 7 besar dan melanjutkan ke tahap presentasi mengenai esai yang sudah dibuat.

Pada 1 Juni 2024 diadakannya presentasi bagi finalis 7 besar. Finalis melakukan presentasi melalui aplikasi Zoom Meeting dan diwajibkan membuat salindia untuk membantu presentasi esai mereka. Pada sesi tanya jawab, finalis akan diberi beberapa pertanyaan dari ketiga dewan juri. 

Adanya presentasi tersebut dapat melatih public speaking dan membuktikan bahwa karya yang dibuat secara orisinal. Lomba esai dimenangkan oleh Farras Zidane Diego Ali F. berasal dari Universitas Indonesia sebagai juara 1 dengan judul “Penguatan Partisipasi Mahasiswa Indonesia dalam Aksi Solidaritas Kemerdekaan Palestina Melalui Pemanfaatan Media Sosial”, Aiman Mochammad dari Universitas Jember sebagai juara 2 dengan judul “Kebenaran Informasi di Media Sosial: Pengaruh Internet Trolling Terhadap Asas Praduga Tak Bersalah dalam Opini Masyarakat”, dan Muhimatul Khoiriyah dari Universitas Airlangga sebagai juara 3 dengan judul “PaHAM: Inovasi Aplikasi Edukasi HAM Berbasis Activities Point Sebagai Upaya Penekanan Kasus Bullying di Kalangan Pelajar Indonesia Pada Era Digital”.

Diselenggarakannya Lomba Esai dan Bincang Asik Nasional (LENCANA) diharapkan para generasi muda khususnya mahasiswa memiliki jiwa kepedulian tentang moral budaya di Indonesia dan memiliki wawasan pengetahuan mengenai kesetaraan HAM di era digital yang sudah marak terjadinya perilaku negatif yang dilakukan oleh banyak khalayak. Semoga kegiatan LENCANA ke depannya lebih semarak dan memberikan banyak motivasi bagi pelajar Indonesia dan juga masyarakat. Sampai jumpa di LENCANA 2025. Informasi lebih lengkap dapat diikuti melalui Instagram @sasindoum.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline