"Boleh atau tidak ya ini dilakukan?"
"Apakah tindakan ini benar atau salah?"
"Orang lain juga melakukan itu, berarti tindakan itu tidak salah"
"Jika tidak dilakukan bisa jadi Pak Bos marah, tapi jika dilakukan apakah tidak melanggar hukum?"
Bisa jadi pertanyaan-pertanyaan di atas pernah terlintas dalam pikiran kalian ketika sedang mengambil keputusan dalam dunia kerja baik itu keputusan atas pekerjaan yang Anda lakukan sendiri atau pekerjaan yang didelegasikan oleh pimpinan organisasi kepada Anda. Lantas bagaimana kita harus menyikapinya?
Dalam artikel ini, saya akan coba menjelaskan bagaimana menyikapi dilema etis dalam bekerja. Ups tapi sebelum kita bahas bagaimana menyikapi dilema etis dalam bekerja, kita perlu ketahui terlebih dahulu apa sih itu etis dan dilema etis dalam organisasi.
Pertama, bahwa etis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berhubungan (sesuai) dengan etika; sesuai dengan asas perilaku yang disepakati secara umum. Dengan kata lain etis berkaitan dengan baik atau buruk dan tentang hak dan kewajiban moral atau akhlak.
Kedua, bahwa dilema menurut KBBI adalah situasi sulit yang mengharuskan orang menentukan pilihan antara dua kemungkinan yang sama-sama tidak menyenangkan atau tidak menguntungkan, situasi yang sulit dan membingungkan.
Jadi jika kita gabungkan dilema etis merupakan situasi sulit dalam menentukan pilihan apakah tindakan yang diambil telah sesuai dengan asas perilaku umum atau apakah tindakan itu baik atau buruk secara moral.
Menurut Rushworth Kidder (Penulis dan ahli ilmu etis dan integritas), dalam dilema etika pilihan terberat adalah memilih benar versus benar.
Dalam suatu organisasi tidak bisa kita hindari segala bentuk kerjasama, interaksi dan delegasi pekerjaan termasuk dalam pengambilan keputusan dimana kita dihadapkan pada beberapa pilihan yang kita tidak ketahui secara pasti konsekuensi dari pilihan yang kita ambil dilihat dari sisi etika (tentu saja dari sisi organisasi atau bisnis sudah pasti pilihan yang diambil adalah pilihan yang paling menguntungkan dengan pertimbangan cost and benefit).