Lihat ke Halaman Asli

Idealisme Balistik, Demi Lambang Manuntung di Dada

Diperbarui: 21 November 2017   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Nyanyiannya seperti Mozart yang memainkan piano. Selalu membuat hati para pemain merasa nyaman, mengingatkan bahwa Persiba tak berjuang sendiri. Tabuhan perkusi mereka, menandaskan bahwa mereka adalah para spartan yang tak kenal ampun.

Namun, nyanyian Mozart dan semangat spartan itu berakhir dengan ribuan air mata kesedihan di Stadion Batakan. Bahkan, sebelum wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, di injury time babak kedua, kala penyerang naturalisasi Madura United FC, Greg Nwokolo menyarangkan gol keduanya ke gawang "Beruang Madu". Semua pemain Persiba langsung terbaring di lapangan. Putus asa. Wasit meniup peluit tanda babak kedua usai dan Madura berhasil membawa pulang tiga poin dengan skor 3-4.

Sepak bola adalah sebuah realita hidup yang tiada habisnya. Di mana seorang individu atau kolektif akan merasakan kesenangan, terharu, dan sedih yang begitu mendalam, ketika melihat timnya menang, kalah, dan seri. Sepak bola juga yang mengantarkan duka yang begitu mendalam yang banyak menyentuh sisi kemanusiaan.

Di Stadion Batakan, Balikpapan,  Balikpapan Suporter Fanatik (Balistik), julukan bagi suporter Persiba Balikpapan, masih tetap percaya Persiba mampu keluar dari zona degradasi klasemen Liga 1. Di pertandingan pekan ke-31, peluang Persiba lolos zona degradasi memang benar-benar sangat tipis.  Persiba berada diurutan 17 klasemen dan hanya mampu mengantongi 23 poin. Berbeda jauh dengan Perseru Serui, 31 poin dan Semen Padang 32 poin.

Memang, Persiba masih bisa mengejar ketertinggalan. Pertama, mereka harus bisa menyelesaikan tiga pertandingan dengan hasil menang, tanpa ada toleransi mesti draw. Kedua, berharap Semen Padang FC dan Perseru Serui dikalahkan di sisa dua pertandingan. Jika Persiba mampu mendapatkan 32 poin, dari total 34 pertandingan dan Semen Padang selalu dikalahkan, maka poin kedua tim remis. Namun, secara hitung-hitungan head to head, Persiba lebih unggul. Kalah di markas Semen Padang 1-2, dan menang di Stadion Batakan dengan skor 1-0.

Sungguh peluang yang sangat mustahil. Tapi, dalam kamus Persiba, perjuangan tak akan pernah sirna. Walau berapa persen peluang, tetaplah itu sebuah peluang. Bukannya dalam sepak bola semua bisa saja terjadi. Inilah partai hidup dan mati bagi kedua tim. Persiba dengan tekad keluar dari zona merah, sementara anak-anak asuhan Gomes de Oliveira masih berambisi menyabet gelar scudeto.

Persiba vs Madura United telah diselenggarkaan di Stadion Batakan, Minggu (29/10). Seperti biasa, Balistik telah lebih dulu datang dan menempati Tribun Selatan. Bernyanyi, beryel-yel dan menabuh perkusi dengan penuh hentakan dan semangat.  Vokal sama-sama meneriakkan : Persiba bangkit!

Di menit-menit awal, kedua tim saling serang. Bahkan, Marlon da Silva begitu kesusahan untuk membobol gawang Madura United, karena di lini belakang sudah ada tembok berlin Fabiano Beltrame dan Fachrudin Wahyudi Arianto. Belum lagi, hadangan kiper Heri Prasetyo yang kerap kali menggagalkan tembakan para pemain Persiba.

Bahkan, "Sape Kerap" unggul lebih dulu lewat tandukan Fabiano di menit 24'. Pendukung Persiba hening. Bertanya ada apa! Kenapa dari set piece lagi! Dan kenapa tak mampu mencetak gol lebih dulu. Ada apa!

Namun, kiper lokal Kurniawan Kartika Ajie langsung memungut  bola dari sarangnya. Waktu masih panjang untuk membalikkan keadaan. Dan akhirnya, di menit 41', Marlon da Silva menunjukkan taringnya. Walau dalam keadaan yang kurang fit karena cedera yang berkepanjangan, ia mampu melesatkan tandukan manis ke gawang Madura. Bahkan, diperpanjangan waktu babak pertama, ia lagi-lagi berhasil menjawab pertanyaan penonton, bahwa ia masih tajam seperti dulu. Babak pertama berakhir dengan skor 2-1.

Harapan itu masih ada. Tapi perlu diingat, dalam sepak bola,  harapan itu telah dimiliki oleh setiap tim, apalagi bagi kedua tim yang sama-sama bertanding.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline