Lihat ke Halaman Asli

Benarkah Mobil Hybrid Bisa Jadi Solusi Mengatasi Emisi Karbon Negeri?

Diperbarui: 30 November 2023   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Meningkatnya penggunaan bahan bakar minyak bumi membuat Indonesia menjadi negara darurat emisi karbon. Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi mencatat bahwa Indonesia berada di peringkat ke-8 dalam menyumbang emisi karbon terbesar di dunia.

Tidak hanya itu, harga bahan minyak dunia yang terus berfluktuasi membuat banyak pihak harus memutar otak untuk menekan konsumsi bahan bakar minyak tersebut. Kenyataan di lapangan, jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar minyak bumi terus meningkat setiap tahun.

Berdasarkan data Korlantas Polri, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia yang teregistrasi per 26 Maret 2023 mencapai 154.236.431 unit. Dengan rincian 127.976.339 unit sepeda motor (87 persen) dan 19.177.264 mobil pribadi. Jumlah ini akan terus meningkat dan menyumbang emisi karbon lebih banyak lagi bila tidak segera diatasi.

Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus maju, teknologi kendaraan menemukan trobosan baru yaitu mobil dengan sistem hybrid. Mobil dengan sistem hybrid ini menjadi inovasi untuk menekan penggunaan bahan bakar dan emisi karbon. Inovasi ini sekaligus menjadi solusi dari berbagai isu lingkungan yang semakin meresahkan.

Kemunculan mobil sistem hybrid ini tentunya membuat banyak penggiat otomotif penasaran dengan cara kerja dan keunggulan lainnya. Untuk itu, artikel ini akan memberikan pengenalan awal tentang cara kerja mobil hybrid yang lengkap dengan kelebihan dan kekuarangannya!

Selain itu, artikel ini akan membuktikan apakah benar bila inovasi mobil hybrid menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi emisi karbon. Berikut penjelasannya!

Mobil Hybrid dan Cara Kerjanya

Pada dasarnya Mobil hibrida merupakan mobil dengan sistem penggerak yang memiliki dari dua sumber energi, yakni energi listrik serta energi bahan bakar minyak (konvensional). Energi listrik dihasilkan dari baterai yang diproses oleh motor listrik, sedangkan energi bahan bakar minyak diolah dalam mesin pembakaran mobil.

Kedua sistem penggerak tersebut akan bergerak bergantian pada kondisi tertentu. Ketika mobil bergerak dengan kecepatan rendah, maka sistem penggerak mobil akan menggunakan energi listrik. Namun ketika baterai habis, mobil secara otomatis akan beralih menggunakan sistem penggerak bahan bakar konvensional.

Tidak hanya sistem penggerak, seluruh sistem kelistrikan seperti power window, audio, AC pada mobil juga menggunakan baterai pada motor listrik. Bila dibandingkan dengan mobil yang mesinnya masih konvensional, mesin mobil dengan kombinasi dua sumber energi tersebut dirasa lebih efisien.

Selain efisien dalam penggunaan bahan bakar, Mobil hybrid memiliki getaran dan suara mesin yang lebih halus dibandingkan mobil biasa. Mobil hybrid menciptakan pengalaman baru berkendara dengan nyaman dan ramah lingkungan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline