"Bersama Santri Damailah Negeriku" itulah tema hari santri nasional 2018 beberapa hari yang lalu, tetapi kedamaiaan menjadi terusik akibat ulah beberapa oknum sebuah organisasi yang barangkali bermaksud untuk mengamankan atau menyimpan, tetapi sikap aroganpun muncul menghiasi eksekusi bendera tersebut.
Sikap tersebut barangkali memiliki alasan tertentu baik sebagai personal maupun alasan yang lebih besar lagi seperti alasan menjaga NKRI, alasan personal bisa saja karena keinginan mendapat popularitas, atau ingin dibilang paling NKRI, sementara alasan lain karena bendera tersebut identik dengan sebuah bendera yang digunakan oleh sebuah organisasi yang sudah dibubarkan dan harus dibakar, wallahu'a'lam. terlepas dengan berbagai alasan yang muncul atau bahkan ada lagi alasannya, akibat dari perbuatan tersebut memunculkan sikap dan tanggapan yang beragam pro dan kontra dan tidak jarang sudah berujung saling menghina, yang akhirnya meramaikan dunia maya dan menjadi viral, aparatpun menjadi menjadi waspada.
Penulis menanggapi apa yang terjadi maka seharusnya masing- masing pihak dapat mencari jalan keluar terhadap persoalan yang sudah terjadi, saling menahan diri, memang ketika ada aksi pasti akan ada saja reaksi, pihak yang melakukan hal- hal yang dianggap tidak sesuai dengan kaidah bernegara dan berdemokrasi untuk berhenti dan meminta maaf kepada umat Islam, begitu juga pihak yang bereaksi yang sudah mengeluarkan kata- kata kasar harusnya juga meminta maaf.
Hari ini ada tontonan yang kurang memberikan pelajaran positif kepada rakyat, saling menantang dan saling mengancam melalui dunia maya masing- masing pihak mengklaim kelompoknyalah yang paling NKRI, andai saja ibu pertiwi bisa bicara maka dia akan meminta kita semua untuk berbuat banyak bukan saling fitnah dan mencaci, berbuat maksimalkan untuk berkontribusi terhadap republik ini sesuai dengan profesi masing- masing. Santri adalah generasi harapan maka sangat tidak pantas kalau para santri dinodai dan diberikan contoh yang tidak membangun, semoga saja santri maupun generasi muda bangsa ini dapat mengambil pelajaran dari peristiwa ini, dan tidak terjebak kepada dukung mendukung arogansi dan fitnah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H