Halo saya Alfiani Sekar Pratiwi yang akrab dipanggil Alfi, seorang mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Mengapa saya tertarik menulis artikel ini? Mungkin salah satu alasannya adalah tahun 2024 adalah tahun politik, tetapi masih cukup banyak mahasiswa kesehatan yang kurang tertarik jika membahas mengenai politik. Tidak bisa dipungkiri bahwa politik dan kesehatan adalah dua hal yang berjalan bersamaan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah politik. Politik sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang artinya negara. Dalam arti luas, politik adalah suatu aktivitas yang dibuat, dipelihara, dan digunakan untuk masyarakat untuk menegakkan peraturan yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Sebagai warga Indonesia yang disebut sebagai negara demokrasi tentu bukan suatu hal yang jauh dengan isu-isu politik .
Kesehatan merupakan hak fundamental setiap individu dan menjadi salah satu indikator utama kesejahteraan masyarakat. Namun, dalam hal politik masih jarang sekali isu-isu kesehatan yang dibahas. Politik kesehatan belum banyak diperdebatkan atau didiskusikan secara luas sebagai entitas politik dalam debat-debat akademik (seminar, workshop, penelitian, pelatihan, seminar dan konferens) atau kelompok masyarakat yang lebih luas, termasuk dalam ilmu politik. Tidak ada penjelasan secara sederhana dalam kealpaan ini. Perlakuan kesehatan sebagai politik hampir merupakan hasil interaksi dari sebuah isu yang demikian kompleks. Mencapai standar kesehatan yang optimal tidak semata-mata bergantung pada tenaga medis dan fasilitas kesehatan yang ada.
Politik kesehatan memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan arah dan kualitas layanan kesehatan yang tersedia bagi masyarakat. Mahasiswa kesehatan seringkali terjebak dalam kesibukan akademis dan praktikum, sehingga mengabaikan pentingnya keterlibatan dalam ranah politik. Padahal, keterlibatan politik bagi mahasiswa kesehatan adalah hal yang krusial untuk masa depan kesehatan masyarakat Indonesia. Politik kesehatan adalah pilar utama dalam membangun sistem kesehatan yang kuat dan efektif. Dengan kebijakan yang komprehensif, alokasi anggaran yang tepat, pengawasan yang ketat, dan aksesibilitas layanan yang merata, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap individu mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas. Sudah saatnya sektor kesehatan diperjuangkan, sektor kesehatan harus menjadi prioritas pembangunan.
Ini bukan pekerjaan mudah tetapi hanya dengan adanya komitmen dan tekad kuat, sektor kesehatan akan menempatkan ruang utama dalam pembangunan. Tidak ada orang yang bisa memperjuangkan kesehatan kalau bukan kita. Mahasiswa kesehatan harus melek politik dan terlibat aktif dalam berbagai isu kebijakan kesehatan. Dengan pemahaman yang baik tentang politik, mahasiswa kesehatan dapat menjadi pemimpin masa depan yang berkompeten dan berintegritas dalam sektor kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H