Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau yang dihuni oleh 270,2 juta jiwa. Keberagaman latar belakang setiap penduduknya menciptakan warna tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat. Berbagai macam agama dianut oleh masyarakat seperti islam, kristen, katolik, protestan, hindhu, buddha sampai konghucu.
Sebagaimana termaktub dalam dasar negara Pancasila sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa", keyakinan dan kepercayaan setiap individu pada agama yang dianutnya bersifat mutlak. Selain itu, setiap warga negara berhak memeluk agama sesuai kepercayaannya masing-masing dan dilindungi oleh Negara. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 pasal 29.
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keragaman agama, budaya, suku, ras, etnik, dan bahasa. Keragaman ini terangkai dalam semboyan pemersatu bangsa, "Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Negara Indonesia di tengah keberagamannya. Selain itu, rasa tenggang rasa dan toleransi beragama menjadi penopang bangsa di tengah pluralisme masyarakat.
Toleransi antar umat beragama mengajarkan pribadi kita untuk senantiasa saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada. Perwujudan toleransi beragama dalam kehidupan sehari-hari seperti saling tolong-menolong antar umat beragama dan menghormati hari perayaan besar agama lain sehingga masyarakat akan hidup berdampingan dengan rasa aman dan nyaman.
Kesadaran akan pentingnya toleransi antar umat beragama seringkali diabaikan oleh masyarakat. Tentunya hal ini akan mengancam keberlangsungan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kerukunan antar umat beragama menjadi pondasi kuat bagi Indonesia. Masyarakat yang hidup berdampingan dengan mengedepankan toleransi antar umat beragama akan menjadikan Indonesia kuat dan berwarna dalam perbedaan.
Beragama didefinisikan sebagai suatu sikap menyadari adanya perbedaan di masyarakat adalah sebuah realita sosial yang tak terpungkiri keberadaannya. Manusia sebagai makhluk sosial yang pada dasarnya tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain.
Terciptanya harmonisasi kehidupan bermasyarakat tentunya menjadi dambaan bangsa Indonesia. Adanya toleransi beragama untuk meminimalisir konflik yang terjadi antar umat beragama sehingga Negara tidak akan merasa terancam akan terpecah belah akibat perbedaan.
(Rizqi Lailul Fajriyyah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H