Lihat ke Halaman Asli

Alfiani

Mahasiswa Pendidikan Biologi

Serba - Serbi Dampak Pembelajaran Daring di Masa Pandemi

Diperbarui: 1 Februari 2021   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun ini, ada beberapa hal yang mencuri perhatian bahkan menjadi pembicaraan yang hangat di Indonesia bahkan di belahan dunia. Benar sekali, Corona Virus Disease 2019 atau di singkat dengan covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular sangat cepat dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban. Hal tersebut membuat beberapa negara menetapkan kebijakan untuk memberlakukan sistem lock down dalam pencegahan penyebaran virus corona.

Di Indonesia sendiri memberlakukan adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk menekan penyebaran virus corona tersebut. Dalam hal ini, pemerintah membatasi semua aktifitas yang dilakukan diluar rumah harus dihentikan sampai pandemi mereda atau menggunakan protokol kesehatan.

Kebijakan ini di berlakukan oleh pemerintah dalam sektor apapun, terutama dalam sektor pendidikan. Pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan meliburkan siswa dan menerapkan metode belajar dengan sistem online (praktik pendidikan daring). Ini dilakukan oleh berbagai tingkatan jenjang pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Sehingga banyak tenaga pendidikan yang gagap menghadapi perubahan yang signifikan ini.

Sistem pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dengan siswanya namun dilakukan secara virtual (online) yang menggunakan jaringan internet. Guru dituntut dapat mendesign media pembelajaran sebagai motivasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Sistem pembelajaran daring ini dapat dilakukan melalui perangkat komputer (PC) maupun handpohone yang memiliki aplikasi seperti whatshapp, zoom, google meet, telegram maupun instagram yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.

Melihat dari kejadian yang sedang terjadi sekarang ini, baik siswa maupun orang tua siswa yang tidak memiliki handphone merasa kebingungan. Sehingga pihak sekolah ikut mencari solusi. Seperti beberapa siswa yang tidak memiliki handphone melakukan pembelajaran secara kelompok dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Ada banyak hal dampak negatif yang terjadi dalam pembelajaran daring ini seperti penurunan pencapaian belajar. Dinas pendidikan menemukan adanya perbedaan akses dan kualitas selama pembelajaran jarak jauh yaitu, keterbatasan gawai dan kuota internet sebagai fasilitas penunjang belajar daring, kegiatan belajar tatap muka dikelas menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik ketimbang pembelajaran jarak jauh.

Di samping dampak tersebut, terdapat juga dampak positif yang terjadi dalam pembelajaran daring seperti memiliki banyak waktu di rumah bersama keluarga, metode belajar yang variatif, anak peka dan beradaptasi dengan perubahan, Mau atau tidak anak pasti harus mengeksplorasi teknologi.

Kunci dari pembelajaran daring seperti ini adalah membuat pembelajaran yang simpel, mudah diakses, menyenangkan dan jangan sampai siswa merasa jenuh. Banyak kasus orang tua protes karena terlalu banyak tugas yang diberikan oleh guru. Pembelajaran daring ini dapat dilakukan dengan semaksimal mungkin asalkan semua pihak yang terkait dapat bekerja dengan baik dan lancar dalam memberikan hak - hak siswa.

Oleh : Gita Karulina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline