Lihat ke Halaman Asli

alfianfnda

mahasiswa

Mengenal Hama Janda Pirang (Helicoverpa armigera) yang Merugikan Para Petani di Kabupaten Nganjuk

Diperbarui: 7 November 2024   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber pribadi

Kabupaten Nganjuk merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur Indonesia. Kota ini dikenal sebagai salah satu pusat ekonomi dan budaya di wilayah Jawa Timur bagian barat. dengan letak yang strategis, sekitar 130 kilometer barat daya Surabaya, menjadikan Nganjuk sebagai Kabupaten yang penting dalam perekonomian regional. Komoditas utama dari sektor pertanian Nganjuk antara lain adalah bawang merah, padi, kedelai, sayuran, dll.

Salah satu komoditas terbesar dalam sektor pertanian di Kabupaten Nganjuk adalah bawang merah, bawang yang berasal dari Nganjuk memiliki kualitas dan kuantitas yang bagus dan sangat berbeda dari kota kota lain yang menanam bawang merah. Terdapat banyak varietas bawang merah, tetapi yang sering dipakai di Kabupaten Nganjuk yakni, thahilad nganjuk (tajuk), bauji, biasanya varietas thailand Nganjuk ditanam di musim kemarau dan penghujan sedangkan varietas bauji lebih cocok ditanam pada musim penghujan, oleh karena itu varietas tajuk lebih diunggulkan karena varietas tajuk lebih kuat di bandingkan bauji, selain itu varietas tajuk juga banyak dijadikan bibit utama para petani di Kabupaten Nganjuk.

Adapun kendala saat merawat bawang merah varietas tajuk salah satunya hama yang sering menyerang tanaman bawang merah saat ini adalah Janda Pirang (Helicoverpa armigera). Hama ini dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan pada umbi bawang merah jika tidak segera diatasi. Larva Janda Pirang akan menyerap nutrisi dan merusak bagian umbi bawang, menyebabkan umbi membusuk dan kualitas hasil panen menurun. Secara fisik, larva Janda Pirang memiliki warna hijau kecoklatan terang di sepanjang tubuhnya. Ukuranya dapat mencapai 1-2cm saat dewasa. Hama ini umumnya muncul pada setiap misim ketika suhu dan kelembaban lingkungan sesuai untuk perkembangannya. 

Janda pirang ini menyerang saat musim kemarau dan penghujan, yang terkena hama atau penyakit ini sangat banyak dan merata di semua kecamatan"ujar petani bawang merah asal Dusun Bulurejo, Desa Mojorembun Kecamatan Rejoso. Warga setempat mengatakan, hama itu disebut janda pirang karena dampak serangan membuat daun berubah menjadi cokelat tua lalu mengering lebih berbahaya dari serangan ulat daun karena penularannya sanggat cepat dan merata. Serangan hama itu terjadi sejak bawang merah berusia muda bahkan bisa terjadi waktu bawang merah jelang panen. Pengendalian hama Janda Pirang pada bawang merah harus dilakukan secara terpadu pengolahan tanah sampai pasca panen harus diperhatikan . Petani dapat menggunakan varietas bawang merah yang tahan terhadap serangan hama, melakukan pengaturan irigasi dan penyiangan gulma untuk mengurangi tempat perkembangbiakan hama. Selain itu, petani harus memasang trap karena dapat menarik atau merangap para hama biar tidak terjadi penyakit pada bawang merah,contohnya seperti pemasangan perangkap lampu, penanaman revugia,pengendalian secara manual, serta aplikasi pestisida nabati atau kimia dapat menjadi alternatif yang efektif.

sumber pribadi 

Pemantauan rutin setiap hari terhadap populasi hama juga penting dilakukan agar pengendalian dapat dilakukan tepat waktu. Pentingnya pemahaman para petani di Kabupaten Nganjuk ini terkait penggunaan anti-hama tanpa zat kimia berlebihan menjadi sorotan. Selain mengurangi biaya perawatan, pendekatan ini juga bertujuan untuk menajga ekosistem di lahan pertanian agar tidak mengalami kerusakan yang cepat. Adapun terjadinya serangan hama yang disebut Janda Pirang tidak lepas dari pengaruh el nino. 

Pada saat terjadi el nino, serangan thrips merupakan serangga kecil bisa berkembang dengan cepat. “Pada musim kemarau maupun penghujan lalu terjadi ledakan hama itu” Akibat serangan hama tersebut petani harus panen lebih awal”. Kerugian akibat serangan Janda Pirang pada bawang merah dapat diminimalkan jika petani memahami siklus hidup hama dan menerapkan strategi pengendalian terpadu secara berskala. Upaya ini tidak hanya penting untuk melindungi panen, namun juga menajaga kualitas umbi bawang merah yang dihasilkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline