Dalam penulisan sejarah terkadang sejarawan melakukan kesalahan baik pemilihan topic, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, hingga penulisan. Kesalahan tersebut dijelaskan sebaga berikut.
- Kesalahan pemilihan topic
Sejarawan terkadang melakukan kesalahan pemilihan topic, kesalahan ini jika terjadi bisa menyebabkan kesalahan yang berkelanjutan alias kesalahan runtut mulai dari topic hingga penulisan. Kesalahan pemilihan topic ada lima factor yang mempengaruhinya dan dijelaskan sebagai berikut.
- Kesalahan baconian
Kesalahan ini dikemukakan oleh seorang empiris asal inggris yang bernama francis baconian (1561-1629). Baconian berpendapat bahwa kesalahan pertama ini terjadi karna berasal pendapat yang sahih, bahwa sejarah itu ilmu empiris dan mempercayai bahwa pengetahuan yg sahih mungkin mampu di capai oleh pengamatan, pengindraan, pengalaman, atau empiri.
- Terlalu banyak bertanya
Sejarawan dilarang bertanya lebih dari satu pertanyaan, karna dapat merusak atau melenceng dari topic yang dituju. Alangkah baiknya jika bertanya diawali dengan "bagaimana" agar tidak melenceng dari topic, karna pertanyaan yang diawali dengan "bagaimana" akan mewakili dari pertanyaan keseluruhan.
- Kesalahan pertanyaan yang bersifat dikotomi
Kesalahan ini sangat tinggi karna setiap sejarawan memiliki berbagai sudut pandang. Ada kalanya sejarawan berpikir hitam-putih. Kesalahan ini memunculkan dua pendapat dalam suatu peristiwa, seperti "diponegoro pejuang atau pemberontak".
- Kesalahan metafisik
Kesalahan ini terjadi apabila sejarawan menulis tentang topic filsafat, teologi, atau moral. Sejatinya sejarah adalah ilmu empiris dan tidak membahas topic seperti yang disebutkan diatas atau membahas tentang ajaran di agama karna termasuk metafisik juga.
- Kesalahan topic fiktif
Topic fiktif bukan termasuk sejarah dan sejarawan dilarang untuk berandai-andai karna itu tidak termasuk kedalam sejarah. jadi, sejarawan dilarang untuk berandai-andai atau membuat topic fiktif karna termasuk kesalahan.
- Kesalahan pengumpulan sumber
Pengumpulan sumber termasuk kedalam hal yang krusial, karna jika terjadi kesalahan akan berpengaruh terhadap isi dari penulisan atau bahkan bisa menyesatkan. Kesalahan ini dibagi menjadi lima factor yang dijelaskan sebagai berikut.
- Kesalahan holoisme
Kesalahan ini terjadi jika sejarawan melakukan penelitian disatu tempat dan mendalaminya lalu membuat deskripsi yang padat dan menyimpulkannya sehingga menjadi pendapat umum, karna metode ini bukan metode milik sejarah melainkan milik antropologi. Sejarah tidak boleh disamakan dengan ilmu social karna memiliki sumber yang berbeda satu sama lainnya.
- Kesalahan pragmatis
Kesalahan ini terjadi bilama ada tujuan tertentu dari pengumpulan sumber sejarah sehingga tidak tuntas dalam mengumpulkan sumber sejarah. Kesalahan ini bisa dilakukan bukan hanya dari sejarawan tetapi dari siapun. Contohnya seperti bawahan yang berusaha membuat atasan senang dengan kinerjanya tetapi melupakan sop yang berlaku.
- Kesalahan adhominem
Kesalahan ini terjadi jika sejarawan mengumpulkan bukti sejarah dari satu orang saja dan memilih otoritas, jabatan, profesi atau pangkat saja tanpa mencari dari sumber yang lainnya. Untuk menghindari kesalahan ini sejarawan harus memilih dari tiga sumber, yaitu pelaku sejarah, saksi mata yang tidak terlibat, dan ketiga pihak lawan.
- Kesalahan kuantitatif