Pada kesempatan kali ini,saya ingin membuat artikel tentang Aliran Filsafat Idealisme. Kita akan mempelajari "Aliran Filsafat Idealisme."Menetapkan definisi filsafat tampaknya sulit untuk dilakukan, persoalannya bukan terletak pada soal bagaimana mengemukakan definisi itu, melainkan soal mau atau tidaknya orang menerima definisi kita.Apakah akan paham mereka dengan definisi yang kita jelaskan atau tidak? Ini adalah persoalan yang tidak bisa dianggap sepele. Filsafat sulit sekali untuk memberikan suatu batasan yang benar (pasti) tentang kata filsafat. Buktinya para filsuf selalu berbeda-beda dalam mendefinisikan filsafat.
Filsafat sendiri mempunyai banyak aliran tak hanya satu atau dua aliran saja, tapi filsafat mempunyai berbagai macam aliran, dimana aliran-aliran tersebut muncul karena adanya perbedaan cara kita dalam memandang dunia dan seisinya.Tetapi pada kesempatan ini,kita akan mempelajari dua macam aliran Filsafat yaitu Idealisme dan Empirisme.yaitu tentang definisi nya dan juga jenis-jenis nya, karena filsafat
Aliran Filsafat Idealisme
Arti falsafi dari kata idealisme ditentukan lebih banyak oleh arti dari kata ide daripada kata ideal. W.E. Hocking, seorang idealis mengatakan bahwa kata ideaism lebih tepat digunakan daripada idealism. Secara ringkas idealisme mengatakan bahwa realitas terdiri dari ide-ide, pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiwa (self) dan bukan benda material dan kekuatan. Idealisme menekankan mind sebagai hal yang lebih dahulu (primer) daripada materi. Sebaliknya, materialisme mengatakan sebaliknya.
Materialisme mengatakan bahwa materi itulah hal yang real atau yang nyata. Adapun akal (mind) hanyalah fenomena yang menyertainya. Idealisme mengatakan bahwa akal itulah yang real dan materi hanyalah merupakan tambahan. Dengan demikian, idealisme mengandung pengingkaran bahwa dunia ini pada dasarnya sebagai sebuah mesin besar yang harus ditafsirkan sebagai materi mekanisme atau kekuatan saja.
Alam, bagi orang idealis, mempunyai arti dan maksud, yang diantara aspek-aspeknya adalah perkembangan manusia. Oleh karena itu seorang idealis akan berpendapat bahwa, terdapat suatu harmoni yang dalam arti manusia dengan alam. Apa yang "tertinggi dalam jiwa" juga merupakan "yang terdalam dalam alam." Manusia merasa ada dalam rumahnya dalam alam. Ia bukanlah orang atau makhluk ciptaan nasib, oleh karena alam ini adalah suatu sistem yang logis dan spiritual dan hal ini tercermin dalam usaha manusia untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Jiwa bukannya satuan yang terasing atau tidak nyata, jiwa adalah bagian yang sebenarnya dari proses alam. Proses ini dalam tingkat yang tinggi menunjukkan dirinya sebagai aktivis, akal, jiwa, atau perorangan. Manusia sebagai suatu bagian dari alam menunjukkan struktur alam dalam kehidupan sendiri.[1]
Idealisme adalah keyakinan filosofis bahwa realitas terdiri dari ide dan pikiran. Ada beberapa jenis idealisme.
Jenis-Jenis Aliran Filsafat Idealisme
- Idealisme Subjektif
- Filsafat ini berpendapat bahwa realitas diciptakan oleh pikiran atau gagasan individu. Ini menekankan pentingnya pemikiran, ide , dan imajinasi untuk menunjukkan keindahan atau kesempurnaan, meskipun tidak sejalan dengan kenyataan.
- Idealisme Objektif
- Idealisme jenis ini berfokus pada ide-ide diluar individu. Ia berpendapat bahwa pikiran menemukan apa yang sudah ada dalam struktur dunia. Idealisme objektif sering dikaitkan dengan karya-karya filsuf seperti Plato,Hegel dan Kant.
- Idealisme Pribadi
- Personalisme muncul sebagai protes terhadap materialisme mekanis dan idealisme monistik. Ia menekankan pada nilai-nilai perjuangan pribadi untuk memperbaiki diri.
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah aliran Idealisme adalah aliran filsafat yang memandang bahwa mind (akal) dan nilai spiritual adalah hal yang fundamental yang ada di dunia ini. Aliran ini menekankan pentingnya keunggulan pikiran(mind), jiwa, atau roh dari pada hal-hal yang bersifat kebendaan atau material. Hakikat manusia dalam idealisme adalah jiwa atau rohaninya, yang disebut "mind".
Implementasi dari filsafat idealisme pada pendidikan adalah bahwa pendidikan harus terus eksis sebagai lembaga untuk proses pemasyarakatan manusia sebagai kebutuhan spiritual, dan tidak sekedar kebutuhan alam semata. Pola pendidikan yang idealis harus memperhatikan bahwa anak didik merupakan seorang pribadi tersendiri.Oleh karena itu, kita harus mempelajari arti Idealisme agar kita bisa memiliki sifat Idealisme dan bisa menjadi pribadi yang memiliki atau bisa mengikuti aliran Idealisme.