Pelaksanaan kegiatan KKN di Desa Kertonegoro terus berlajut setelah peresmian program kerja berupa RUMAH GEMAS sebagai wadah edukasi dan wadah kegiatan penanganan stunting untuk menekan angka stunting pada Desa Kertonegoro. Peresmian Rumah GEMAS telah dilaksanakan pada Rabu, 24 Januari 2024 yang bertempat pada Gedung Balai Desa Kertonegoro dan dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Jember, PLT Kepala D3AKB, Ketua LP2M Universitas Jember, Camat Jenggawah, Kepala Desa Kertonegoro serta Pihak Puskesmas Kemuningsari Kidul. Setelah Rumah GEMAS diresmikan, mahasiswa KKN Kelompok 18 terus melanjutkan program kerjanya melalui pendampingan balita stunting.
Kegiatan pendampingan diawali dengan proses verifikasi data berupa alamat rumah dan keluarga para balita penderita stunting yang telah diperoleh dari data Puskesmas Kemuningsari Kidul dengan Kader Posyandu yang ada di Desa Kertonegoro. Kegiatan verifikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dengan pasti bahwa data yang telah diperoleh itu benar adanya dan juga memastikan bahwa penderita mendapatkan penanganan lebih lanjut. Kegiatan verifikasi juga dilakukan bersama Kepala Dusun demi menunjang kebersamaan antar Masyarakat dan juga sebagai penengah demi menghindari adanya kesalahpahaman dan juga untuk mengetahui rumah tinggal balita stunting yang dapat dikunjungi. Hal ini membantu membangun kepercayaan dan memperluas jangkauan program pendampingan, serta mendukung upaya pencegahan stunting di Desa Kertonegoro
Kegiatan pendampingan ini dilakukan di 6 dusun dimana dusun itu terbagi atas Krajan Utara, Krajan Tengah, Gumukjati, Kertonegoro Utara, Kertonegoro Tengah, Krajan Selatan. Kegiatan pendampingan ini dilakukan dengan bantuan para kader posyandu yang berada pada tiap dusun, hal ini dilakukan untuk menunjang kelancaran dalam pendampingan dan sebagai pemegang kesehatan tiap dusun ini dapat menjadi bantuan berharga.
Mahasiswa KKN Kelompok 18 melakukan kegiatan pendampingan dan mengunjungi rumah dari 38 anak penderita stunting yang ada di Desa Kertonegoro. Kegiatan pendampingan dilakukan dengan fokus untuk mengetahui secara spesifik sarasaran anak balita sunting serta indikator penyebab terjadinya stunting di Desa Kertonegoro. Output yang dapat diperoleh dari kegiatan pendampingan adalah mengetahui bagaimana masyarakat dapat mulai memahami pentingnya asupan gizi seimbang, serta melakukan perubahan dalam gaya hidup sehari-hari.
Kegiatan pendampingan balita stunting oleh mahasiswa KKN kelompok 18 dapat menjadi contoh peran generasi muda dapat membawa perubahan positif dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia. Melalui kolaborasi, edukasi, dan komitmen, mereka membantu membentuk masa depan yang lebih cerah dan sehat bagi generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H