Lihat ke Halaman Asli

Kronologi Opramtara 32 [Part 1]

Diperbarui: 3 Desember 2019   05:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beranjak dari tidak diterimanya saya di jamiah dakwah a funnun al islami , yaitu unit pengembangan minat mahasiswa bidang dakwah dan religi bidang al banjari , saya mendaftar uit kegiatan mahasiswa racana , yaitu pramuka tingkat pandega di uin maulana malik Ibrahim malang yang rencananya kuikuti semester 3 . sebelum mendaftar tentunya saya bertanya Tanya tentang bagaimana proses pendaftaran hingga menjadi anggta. 

Kutanyakan semua ke kakak kelas waktu dulu di sma yang sempat mengikuti racana , setelah kutanya ternyata kakak kelasku itu sudah keluar dan mengaku tidak kuat dengan segala proses pembentukan karekter di racana .darinnya ku bisa menyimpulkan  bahwa diklat di racana tidaklah mudah  dan tidak menyenangkan , dari tindakan  yang katanya agak keras untuk membentuk, dan tugas tugas di luar itu yang dianggap banyak dan memberatkan. 

Ditambah dengan kadang-kadang  bertabrakannya kegiatan pramuka dengan jadwal kuliah , itulah sedikit dari beberapa alasan yang diungkapkan hingga ia keluar waktu itu.

Mental semakin down, bukannya mendapat motivasi dan semangat darinya malahan aku mendapat alasan untuk mundur dari inisiatif ikut ukm pramuka uin . pendaftaran ditutup beberapa hari lagi. 

Kugunakan beberapa hari itu untuk berfikir ikut atau tidak. Disela sela hari itu saya berfikir dengan tidak di terimanya saya di jdfi pusat mahad al jamiah ditambah ketidak ikut sertaan diri saya dalam  ukm racana akan jadi apa saya ? , apa akan  hanya jadi mahasiswa kupu kupu ? yanag setiap hari kuliah pulang kuliah pulang saja ?, tidak salah si yang demikian tapi point penting yang saya fikirkan adalah apakah untuk kedepannya tidak bermanfaat untuk orang lain, kasarannya apakah aku nani tidak akan berguna ?

Berawal dari ketakutan , pagi  itu kuambil uang di dompet mengisi formulir dan mengumpulkan pas foto 3x 4 untuk mendaftar , kulihat di meja pendaftaran waktu itu banyak sekali yang mendaftar , sekitar 50 orangan lebih . diformulir terteta prestasi atau kegiatan kepramukaan apa saja yang pernah diikuti di waktu sebelunya, memang di  masa sma saya memang aktif dalam dewan ambalan dan kegiatan kegiatan yang di agendakan itu entah oleh kwaran atau kwarcab . itulah yang menjadi bekal saya secara individu untuk mengikuti racana di uin maulana malik Ibrahim malang ini , yaitu berupa pengalaman yang masih sedikit

ketika mendaftar secara otomatis berarti saya secara langsung menerima dan siap mengikuti  seluruh kegiatan yang direncanakan oleh dewan racana. Malamnya saya dimasukkan dalam grup wa calon tamu racana untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Sekitar 80 orang lebih didalamnya , bercampur dan sulit dibedakan antara mana pesrta tamu racana dan panitia.

Pamphlet dibagigan ada tahapan tahapan yang harus diikuti ketika ingin menjadi anggota tamu racana yaitu yang pertama adalah technical meeting . seprti biasanya , technical meeting yang bisasa disebut TM adalah pemberitahuan segala informasi yang diperlukan atau peralatan serta struktur acara yang akan dilalui nantinya . tapi tidak saya ikuti kegiatan ini karena sebelum mendaftar calon tamu racacana , saya mengikuti tes seleksi interview yang diadakan oleh dewan eksekutif mahasiswa yaitu kegiatan sobo deso fakultas syariah , kegiatan berupa bakti masyarakat di daerah malang selatan yang bisa dikataka sedikit terpencil.

Kegiatan seperti inilah yang suka saya lakukan , kegiata diluar ruangan dan berbakti kepada masyarakat, menyenangkan kegiatan bersosial dan bertemu orang-orang baru dan tentunya pengalaman baru ditambah dengan kaos gratis nya .resiko tidak mengetahui tm, informasi yang saya dapatkan tidaklah lengkap, saya dituntut aktif mencari informasi sendiri dengan cara menghubungi  peserta lain yang mengikuti tm .

Dari hasil technical meeting , bahwa minggu depan  ada tes dan interview, entah tes atau  interview apaan  yang dilakukan , saya tidak mempersiapkan dan belajar apapun. Prinsip saya yang kadang diasnggap salah oleh orang lain yaitu belajar hanya ketika akan ulangan atau tes saja seperti halnya sholat ketikah hendak mati saja.

Hari itu tiba , banyak peserta yang datang sekitar 50 an , setelah dibariskan di lapangan utama kita digiring menuju ruangan tempat tes dilaksanakan , saya memilih duduk di tengah , tidah di depan juga tidak di belakang. Ketika soal dibagikan dan kubaca sdikit, semua soalnya kebanyakan teori dan sejarah , keduanya adalah hal yang kurang saya minati. Kukerjakan sebisanya semampunya .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline