Lihat ke Halaman Asli

Meirri Alfianto

TERVERIFIKASI

Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

"Ojo Nangis", Satu Lagi Lagu Patah Hati yang Nangkring di Tangga Terpopuler

Diperbarui: 29 September 2021   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denny Caknan (kanan) dan Ndarboy Genk (kiri) dalam cuplikan videoklip Ojo Nangis. Gambar: jombangupdate.pikiran-rakyat.com

Sanadyan lara hati tetep dijogeti

(Sekalipun sedang sakit hati tetap dijogeti)

Begitu pesan Maestro Campursari Almarhum Didi Kempot di panggung konsernya.

Tema patah hati memang selalu menarik. Siapakah manusia di dunia ini yang tak pernah merasakan patah hati? Semuanya pasti pernah. Dikecewakan, didustai, dikhianati hingga ditinggalkan. 

Patah hati sekecil apapun bentuknya saya yakin semua orang pernah merasakan. Oleh karena itulah kemudian tembang-tembang patah hati selalu mendapatkan tempat tersendiri di telinga pendengarnya.

Baiklah, nama almarhum Pakde Didi Kempot jelaslah sudah tidak asing lagi. Namanya begitu berkibar dikancah musik nasional. Lagu-lagunya tidak hanya dikenal dikalangan masyarakat Jawa tetapi sudah menembus belantika musik nasional. Ia bukan lagi seniman lokal. Ia bahkan menjadi seorang legenda. Walaupun fisiknya sudah tidak ada lagi, namun karyanya tetap lestari.

Selepas berpulangnya Didi Kempot, mulai bermunculan musisi-musisi “pengganti”, yakni mereka yang mencoba terjun dalam tembang pop Jawa. 

Anak-anak muda yang sesungguhnya seperti melawan arus karena mereka yang tetap mencoba mengangkat bahasa daerah ditengah mulai asingnya bahasa daerah yang notabene merupakan budaya sendiri di kalangan anak-anak muda. 

Mari tengok misalnya, anak-anak muda di Jawa itu sudah lebih banyak yang menggunakan bahasa Indonesia dalam kesehariannya ketimbang bahasa daerah. Tentu saja tidak ada yang salah dengan itu. Yang salah adalah bila kemudian bahasa daerah itu dilupakan. 

Banyak yang bahkan tidak paham dengan bahasa daerah sendiri. Hal sederhananya, coba anak-anak ini diminta menonton pertunjukan wayang atau ketoprak, apakah mereka mengerti atau malah pusing karena tidak tahu arti dialognya?

Adalah Helarius Daru Indrajaya atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Ndarboy Genk dan Deni Setiawan yang lebih populer dikenal dengan nama Denny Caknan

Dua pemuda ini disebut-sebut merupakan musisi penerus Didi Kempot. Kemunculan mereka merupakan angin segar ditengah kurang populernya budaya daerah bagi kaum muda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline