Rumah merupakan kebutuhan utama selain sandang dan pangan. Membeli rumah menjadi dambaan setiap orang khususnya bagi mereka yang sudah menikah. Namun harga rumah yang semakin membumbung tinggi membuatnya sulit dijangkau dijangkau.
Khususnya bagi para milenial. Maka pemerintah melalui Kementerian PUPR menyiapkan skema pembelian rumah subsidi agar harganya bisa dijangkau oleh masyarakat luas. Akhirnya rumah subsidi pun menjadi sangat populer. Rumah subsidi menjadi pilihan utama bagi banyak pembeli pemula.
Namun harga yang murah membuat rumah subsidi memiliki kelemahan. Saya sendiri dulu sebelum akhirnya membeli gubug yang saya tempati sekarang, sempat melakukan survei ke beberapa komplek perumahan rumah.
Ada beberapa komplek rumah subsidi yang saya lihat. Rumah subsidi pada umumnya memang terletak jauh dari pusat keramaian kota.
Saya melihat keseluruhan struktur rumah dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan rumah. Namun saya mundur teratur. Kualitasnya tak sesuai ekspektasi. Ada beberapa catatan yang wajib dibenahi sebelum bisa menempati rumah tersebut.
Nah bagi para pembaca yang mungkin hendak membeli rumah subsidi, artikel ini mungkin bermanfaat. Catatan ini saya ambil berdasarkan pengalaman saya pribadi dan dari beberapa kawan yang sudah membeli rumah subsidi.
Ketika membeli rumah subsidi, umumnya ada 6 renovasi yang wajib untuk dilakukan.
1. Pembuatan dapur
Umumnya bagian belakang rumah masih plong. Belum ada dapur. Tersedia sedikit area yang diperuntukkan untuk dapur. Maksimal hanya ada wastafel tanpa atap.
Untuk tinggal bersama keluarga tentunya Anda membutuhkan dapur sebagai tempat masak-memasak.