Lihat ke Halaman Asli

Meirri Alfianto

TERVERIFIKASI

Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Tak Melulu Kuliah Agar Sukses, Ambil Sertifikasi Keahlian Juga bisa Sukses

Diperbarui: 15 November 2020   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Contoh sertifikasi keahlian. Gambar: freepik.com

Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin besar pula kemungkinan untuk sukses.

Begitulah kira-kira anggapan di masyarakat kita sekarang. Karenanya kemudian orang menggapai pendidikan setinggi-tingginya. Apakah salah? Tidak. Sekolah itu tentu saja baik. 

Tidak ada yang salah dengan orang mengejar pendidikan formal yang tinggi. Asal jangan seperti pejabat-pejabat bergelar profesor doktor yang keblinger itu. 

Sah-sah saja mengejar gelar akademik. Meraih pendidikan tinggi adalah salah satu cara untuk sukses. Maka tak heran bila kemudian calon-calon mahasiswa yang mendaftar di perguruan-perguruan tinggi ternama setiap tahun selalu membeludak. 

Universitas-universitas unggulan seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Diponegoro (Undip) selalu laris manis diserbu calon mahasiswa. 

Tidak hanya universitas lokal, beasiswa luar negeri juga selalu jadi magnet ampuh. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Jepang, Australia hingga negara tetangga Singapura menjadi tujuan utama mahasiswa Indonesia diluar negeri.

Latar belakang merekomendasikan sertikasi keahlian (SKA)

Meraih mimpi melalui pendidikan formal tentu saja bisa dilakukan. Banyak pula lulusan perguruan tinggi yang sukses. Namun apakah gelar menjamin seseorang sukses dalam karir? Belum tentu. 

Faktanya, banyak sekali mereka yang lulus dari perguruan tinggi menjadi pengangguran terbuka. Dilansir dari data BPS (Badan Pusat Statistik) yang ditulis oleh detik.com pada Mei 2020, jumlah pengangguran terbuka sebanyak 6,8 juta orang. 

Dari jumlah tersebut, 12,49 persennya merupakan lulusan perguruan tinggi. Bila dikonversikan dalam angka, artinya ada 850 ribu lulusan perguruan tinggi menganggur. 

Itu yang terbuka, belum yang menjadi pengangguran tidak langsung. Kepala BPS Suhariyanto merinci pengangguran dari universitas sebanyak 5,73 persen. Dan dari lulusan diploma 6,76 persen. Data selengkapnya dapat dilihat disini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline