Lihat ke Halaman Asli

Meirri Alfianto

TERVERIFIKASI

Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Lembaga Pelatihan Ikut Buntung Terimbas Corona

Diperbarui: 12 Agustus 2020   08:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jogjamediateknologi.com

Beberapa bulan kemarin saya merasakan begitu sulitnya mencari Lembaga Pelatihan sesuai kebutuhan training untuk sertifikasi keahlian pegawai. Training yang dimaksud adalah training eksternal yang dilaksanakan oleh lembaga pelatihan yang berlisensi. Dari beberapa lembaga yang saya hubungi menyatakan belum dapat memberikan kepastian kapan pelatihan akan kembali diadakan karena susahnya mereka mencari peserta. 

Tak mungkin nekad menggelar pelatihan dengan jumlah peserta yang minim jika tidak mau tekor. Bahkan dari informasi yang saya dapat, lembaga-lembaga pelatihan ternyata banyak yang tutup selama berbulan-bulan pada masa PSBB kemarin. 

Sejatinya, lembaga-lembaga Pelatihan sudah menetapkan tanggal pelatihan sejak awal tahun. Ini dapat dilihat melalui website resminya. Masalahnya, ada kuota minimal peserta. Inilah yang menjadi penyebab berkali-kali pelatihan terpaksa harus ditunda. 

Padahal dalam kondisi sebelum covid, kuota mereka selalu terpenuhi bahkan selalu berlimpah sehingga berapa gelombang pun selalu terisi penuh. Biasanya perusahaan-perusahaan besar seperti Pertamina, PGN, PLN, Semen Indonesia setiap tahun mengirimkan serombongan pegawai untuk mengikuti pelatihan. Namun tahun ini, tidak satupun dari mereka yang mengirimkan pegawai untuk ambil bagian dalam pelatihan. Faktornya ada dua.

Pertama, karena perusahaan sedang melakukan efisiensi sehingga anggaran pelatihan dikurangi.

Kedua, perusahaan tidak mau ambil resiko pegawainya terkena covid-19 yang berisiko menghentikan operasi perusahaan. Bahkan beberapa perusahaan masih ada yang menerapkan Work From Home sampai sekarang.

Bagaimana mensiasatinya?

Pada akhirnya lembaga-lembaga Pelatihan mau tak mau harus berinovasi. Caranya dengan memanfaatkan teknologi supaya usahanya tidak terhenti. Mereka terpaksa mengadakan pelatihan secara virtual. Peserta dapat mengikuti pelatihan dari rumah atau kantor dengan modal WiFi. 

Tentu saja biayanya lebih murah karena lembaga tidak perlu menyediakan tempat dan konsumsi. Ini menjadi semacam diskon agar menarik bagi calon peserta. Kapan lagi bisa mengikuti sertifikasi dengan biaya miring. Maka modul-modul pelatihan pun dibagikan secara online. Dengan inovasi ini akhirnya pelatihan dapat terselenggara dengan segala keterbatasan.

Pelatihan online. Sumber: dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline