Lihat ke Halaman Asli

Alfian WahyuNugroho

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta

Analisis Sederhana Sosiologi Kurikulum - Arah dan Tujuan Pendidikan terkait Pembelajaran Abad ke-21

Diperbarui: 18 September 2022   14:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia sudah mengalami perkembangan teknologi yang sangat pesat, perkembangan tersebut tentu mempengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Bidang pendidikan tentu tidak lepas dengan pengaruh dari perkembangan teknologi. Karena sudah dipahami bagi orang-orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, bahwa pendidikan akan berubah mengikuti perkembangan zaman, dan perubahan tersebut pasti menggantikan berbagai unsur-unsur dalam pendidikan itu sendiri, dari yang bersifat tradisional kearah yang lebih modern. 

Berkaitan dengan pesatnya teknologi, dunia pendidikan memiliki istilah yaitu pembelajaran abad ke-21. Dari berbagai sumber yang sudah didapat, pembelajaran abad ke-21 secara ringkas dan sederhana adalah suatu pembelajaran yang berbasis pada teknologi terkini yang mendorong berbagai pengembangan dunia pendidikan. Konsep utama pembelajaran abad ke-21 adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajarannya. Secara awam orang-orang akan menjelaskan pembelajaran abad ke-21 sebagai pembelajaran yang menggunakan komputer. Semua kegiatannya, sebagian besar bersifat digital. Sebagai contoh, pertemuan belajar tidak lagi dibatasi dengan ruang, saat ini belajar tidak perlu lagi berada diruang kelas, belajar bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun dengan menggunakan media video conference seperti Zoom, Google Classroom, WhatsApp Video dan lain sebagainya. 

Perkembangan tersebut lebih dimajukan dengan faktor adanya pandemi Covid-19 yang sudah menemani kita hampir 2 tahun lebih. Tak bisa dipungkiri, dengan adanya pandemi tentu lebih memunculkan efek negatif dari segala aspek seperti kesehatan, ekonomi hingga permaslahan negara. Namun, kita bisa melihat sedikit sisi positif dengan adanya pandemi ini, yaitu berkat pandemi ini, bidang pendidikan lebih memanfaatkan teknologi dalam praktiknya. Karena masa pandemi tidak boleh melakukan interaksi secara langsung, masyarakat mulai terbiasa dengan era new normal, yaitu saat seluruh masyarakat melakukan aktivitas dan interkasinya mayoritas menggunakan media maya dengan memanfaatkan teknologi.

Kurikulum Pendidikan Abad ke-21 Lebih Mengarahkan Sekolah Sebagai Penunjang Siswa dalam Menghadapi Dunia Kerja 

Dilihat dari penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa dengan adanya perubahan signifikan dibidang pendidikan, tentu kurikulum dalam pendidikan pun juga berubah sesuai dengan perkembangan teknologi. Kurikulum lama akan tergantikan dengan kurikulum yang lebih modern. Sosiologi memahami kurikulum bukan hanya sekedar segmentasi pengetahuan dan juga suatu prosedur dalam dunia pendidikan, namun sosiologi lebih menganalisis dinamika maupun kontradiksi dalam produksi pengetahuan hingga praktiknya disekolah. Sosiologi juga mengkaji kurikulum dengan mengaitkan komponen sekolah terhadap kekuasaan, ideologi, ketimpangan, konflik hingga permasalahan gender dalam kajiannya. 

Artikel ini mencoba menjelaskan bahwa kurikulum pendidikan di abad ke-21 harus mampu mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja. Dalam Sosiologi Kurikulum, ada satu kajian yang menjelaskan bahwa sekolah menjadi tempat untuk mempersiapkan tenaga kerja, hal tersebut dilandasi dan dipengaruhi dengan pemikiran neo-marxisme. Salah satu ahli sosiologi, Giroux menyatakan bahwa institusi pendiikan menjadi penyedia birokrat elit melalui pasar kerja. 

Penjelasan mudahnya ialah bahwa sistem pendidikan dan kurikulum yang harusnya menjadi “produsen” pengetahuan yang diterima oleh siswa, orientasinya berubah sehingga menjadi “produsen” modal tenaga kerja yang digunakan untuk dunia kapitalis, sederhananya sekolah menjadi penghasil tenaga kerja. Bahkan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Indoesia mengakui bahwa kurikulum formal harus sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Maka dari itu, sejalan dengan pemikiran tersebut, kurikulum sekolah pun diharuskan memiliki peran bagi siswa untuk mempersiapkan diri dalam dunia kerja.

Dunia pendidikan pada abad ke-21 ini menghadapi tantangan yang amat besar. Pembelajaran di abad ke-21 harus dapat mempersiapkan generasi muda Indonesia untuk menyongsong kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, pendidikan memang telah menjadi kebutuhan utama masyarakat, dengan hadirnya berbagai macam tantangan zaman, maka peran pendidikan menjadi semakin bertambah. 

Ditambah pendidikan menjadi salah satu investasi peningkatan kualitas individu. Memasuki zaman yang penuh dengan persaingan yang ketat, maka setiap individu harus memiliki keterampilan yang mumpuni. Di abad ke-21, keterampilan yang diperlukan siswa untuk digunakan sebagai persiapan menuju taraf kehidupan yang lebih baik sangatlah banyak diataranya, berpikir kritis dan analisis, penyelesaian masalah, inovatif, keterampilan berkomunikasi dan lain sebagainya. Segala macam keterampilan ini harus dikembangkan dalam kurikulum dan diajarkan kepada siswa sehingga mereka memiliki keterampilan dan kemampuan yang utuh sebagai bekalnya menuju persaingan ketat di dunia kerja yang serba modern dan membutuhkan skill tinggi.

Memerhatikan berbagai macam tantangan dan keterampilan pada pendidikan di abad ke-21, maka dalam pengembangan kurikulum seharusnya bisa memperhatikan segala macam keterampilan yang harus dimiliki pada abad ke-21 untuk dimuat dalam mata pelajaran yang diajarkan kepada siswanya. Perubahan kurikulum telah dilakukan oleh pemerintah. Dari beberapa sumber, jenjang sekolah menengah telah diterapkan Kurikulum 2013 dengan berbagai perbaikannya. Kurikulum 2013 bisa dikatakan telah mengakomodasi keterampilan abad ke-21, sehingga, keterampilan-keterampilan yang menjadi kebutuhan pada abad ke-21 menjadi tantangan yang harus dikembangkan bagi sekolah.

Selain itu, saat ini Indonesia sedang mengembangkan dan mencoba menerapkan kurikulum terbaru yaitu kurikulum merdeka. Dari berbagai sumber kurikulum merdeka pada dasarnya ialah kurikulum yang dipersiapkan oleh Kementrian untuk mengatasi krisis belajar yang semakin tinggi ditambah dengan adanya pandemi. Kurikulum ini memiliki ciri khas yaitu Merdeka belajar, yaitu kemerdekaan atau kebabasan pemikiran bagi individu, guru, murid dan institusi dalam menghadapi kehidupan nasional. Kurikulum merdeka lebih mengembangkan skill abad ke-21 yang sudah diketahui, maka dari itu kurikulum ini lebih mendukung siswanya sekali lagi agar mampu mempersiapkan dirinya menghadapi persaingan ketat dunia kerja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline