Pembeli = Rezeki?
Dua pedagang ayam potong
Berjarak hanya beberapa meter
Entah apa yang berbeda sehingga jomplang pembeli
Apakah harga?
Pelayanan?
Entah apa
Ku memikirkannya sambil mengobservasi
Ditemani bubur ayam hangat untuk sarapan pagi
Ku pandangi
Sekali
Dua kali
Hingga beberapa kali
Penjual yang sepi menoleh kanan dan kiri
Berharap ada yang membeli
Tapi ia tetap menyibukkan diri
Dengan memilih ayam mati sambil sesekali "menarik" pembeli
Sedangkan penjual yang ramai
Sibuk dengan para pembeli
Tak henti henti
Silih berganti
Apa itu rezeki?
Apa yang belum kita pahami?
Tak lama ku mulai memahami
Setelah datangnya pembeli ke penjual sepi
Rezeki bukan hanya dari pembeli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H