Lihat ke Halaman Asli

Alfiah Ziha

Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Universitas Islam Negeri Jakarta

Eksistensi Pasta Gigi

Diperbarui: 24 Oktober 2022   19:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Artikel ini ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia.

Kelompok 2 mendapatkan tugas membuat ragangan dari teks eksposisi "Pasta Gigi Ketinggalan Zaman" karya Jo Stralen serta ragangan dari teks eksposisi "Pasta Gigi Segala Zaman" karya Muridan Satrio W. dan membuat teks eksposisi versi kelompok 2 yang berpolemik dengan karya Jo Stralen.

Ragangan Teks Eksposisi "Pasta Gigi Ketinggalan Zaman" karya Jo Stralen

  • Intro : Ada orang yang baru betul-betul merasa bangun sesudah menyikat gigi. Tapi agaknya ada lebih banyak lagi orang yang merasa bahwa tugas menyikat gigi merupakan hal yang sangat menyengsarakan.
  • Tesis : Ada yang tidak maju-maju pada alat pencegah kerusakan gigi yang kita kenal selama ini.
  • Lanjaran : Kemasan, Cara Promosinya serta Rasa dan Tekstur pasta giginya.
  • Kelas 1 : Kemasan Pasta gigi berbentuk tube tidak bisa digunakan secara maksimal ditambah tutupnya yang kecil memudahkan untuk hilang serta apabila kemasan ditekan terlalu keras isi pastanya akan loncat dan mengotori lantai.
  • Kelas 2 : Iklan-iklan menyesatkan menambah rasa tidak senang untuk menggunakan pasta gigi karena terlalu banyak iklan yang berlebihan seperti contohnya walaupun kita menyikat gigi 24 jam sehari semalam apabila pada dasarnya gigi kita tidak putih tidak akan berubah pula menjadi putih.
  • Kelas 3 : Rasa dan tekstur bermacam-macam yang menyebabkan gigi kita justru menjadi kuning karena kontras serta varian yang bervariasa sangat berbahaya untuk anak-anak karena terbiasa untuk menelannya.
  • Kesimpulan : Sudah jelas bagi kita bahwa alat pencegah gigi yang selama ini kita pakai sudah sangat ketinggalan zaman. Penggunaan tube sudah jelas sangat ketinggalan zaman, mana ada barang dari zaman dahulu sampai sekarang tidak mengalami suatu perubahan. Promosi yang berlebihan juga lebih banyak tidak benarnya dibandingkan dengan benarnya serta rasa dan tekstur, kalau mau enak dan wangi harusnya membuat inovasi seperti pasta gigi rasa coklat dan bisa ditelan sehingga orang-orang kalau ingin menyikat gigi merasa senang.

Ragangan Teks Eksposisi "Pasta Gigi Segala Zaman" Karya Muridan Satrio W.

  • Intro : Setiap orang menggosok gigi. Ada yang setiap mandi, ada yang setiap selesai makan. Ini tergantung pada keyakinan masing-masing mengenai merawat gigi dengan baik.
  • Tesis : Alat perawatan gigi yang kita kenal saat ini diyakini sebagai yang terbaik dan tidak ada yang perlu diubah.
  • Lanjaran : Kemasan, Rasa dan Tekstur serta Cara Promosi
  • Kelas 1 : Bentuk Kemasan pasta gigi yang berbentuk tube memudahkan orang untuk menggunakannya serta dijamin higenis
  • Kelas 2 : Tekstur dan rasa pasta gigi yang beragam menarik orang untuk memakainya
  • Kelas 3 : Promosi sikat gigi secara tidak langsung merangsang orang lain untuk sikat gigi teratur.
  • Kesimpulan : Bahwasanya alat perawatan gigi yang sudah digunakan sejak lama tidak selalu berarti ketinggalan zaman dan harus diubah karena alat perawatan gigi yang kita gunakan selama ini sudah terjamin kebersihannya disertai rasa dan tekstur yang menarik ditambah promosi yang merangsang seseorang untuk sikat gigi teratur.

Teks Eksposisi versi kelompok 2 "Eksistensi Pasta Gigi"

            Menggosok gigi merupakan kegiatan yang dilakukan setiap orang. Waktu melakukannya pun bermacam-macam. Bila diperhatikan alat perawatan gigi yang kita kenal dinilai sudah yang terbaik sejauh ini dan tidak perlu adanya perubahan. Mulai dari kemasannya yang berbentuk tube, memudahkan bagi para penggunanya. Rasa dan tekstur yang bermacam-macam yang membuat orang menggemarinya serta cara promosi yang menarik.

            Sejak ratusan tahun yang lalu, kemasan pasta gigi yang kita kenal ialah tube. Kemasan berbentuk tube ini dinilai yang paling efektif digunakan sebagai kemasan pasta gigi. Karena penggunaannya yang sangat mudah dan dengan tutupnya membuat pasta gigi didalamnya tidak cepat kering dan juga sangat terjamin kebersihannya asal kita tidak lupa untuk menutupnya. Bayangkan saja kemasan pasta gigi berbentuk sachet maka akan tidak praktis dan juga tidak terjamin ke higenisannya.

            Bebagai merek pasta gigi mengeluarkan bermacam-macam variasi baik warna dan rasa pasta gigi serta aroma yang enak. Dengan variasi yang enak ini maka orang-orang akan senang untuk menyikat gigi. Jika rasa dan wanginya tidak enak, mungkin orang-orang akan rela tidak sikat gigi sampai giginya rusak disbanding harus menyikat gigi dengan pasta gigi yang kurang enak. Dan anak-anak pun seharusnya sudah tau bahwa pasta gigi tidak boleh untuk ditelan.

            Promosi pasta gigi digunakan agar orang tertarik untuk rajin menggosok gigi dalam rangka merawat gigi. Gigi memang tidak mudah secara cepat berubah menjadi putih, maka pengetahuan-pengetahuan mengenai persoalan gigi dapat kita cari dari bacaan atau berbagai media massa.

            Mengenai masalah pasta gigi yang tidak mengalami perubahan merupakan hal yang bisa dimaklumi. Karena alat perawatan gigi itu masih sangat pantas dipertahankan. Karena kemasannya pun sangat memudahkan para pengguna. Tujuan pasta gigi itu untuk membersihkan kotoran gigi, untuk pemikiran mengenai pasta gigi yang bisa ditelan sepertinya tidak cocok. Apakah kita mau menelan kotoran yang seharusnya dibuang? Dan untuk cara promosi yang berlebihan itu wajar karena tujuan promosi untuk menarik perhatian serta memberi motivasi bagi para penggunanya.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline