Lihat ke Halaman Asli

Erich Fromm dengan Kepribadian Marxian

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fromm ingin menunjukkan perhatiannya terhadap perjuangan manusia yang tidak pernah menyerah untuk memperoleh martabat dan kebebasan, dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan orang lain.

Fromm berpendapat bahwa manusia selalu berada pada kesedihan/ rasa kesepian (aliensi) karena kebebasan manusia dengan alam tidak seperti hewan. Menurut Fromm manusia berada pada 2 dimensi, yaitu:

  1. Kehewanan: dimensi yang cenderung mengikuti keinginan fisiologis (ex : laper, seks)
  2. Kemanusiaan: manusia memiliki rasio dan kesadaran untuk berfikir.
  • Kebutuhan kebebasan dan keterikatan :
  1. Keterhubungan (relatedness): kebutuhan untuk bergabung dengan makhluk lain (manifestasinya adalah cinta yang produktif)
  2. Kebutuhan transendensi : Manusia sadar akan keterbatasannya. Maka dari itu manusia mulai merubah dari makhluk ciptaan menjadi pencipta. Kreatif dan produktif tekhnologi.
  3. Kebutuhan keberakaran (rootedness): kebutuhan untuk memiliki ikatan–ikatan yang membuatnya merasa nyaman dan betah di dunia (merasa seperti rumahnya sendiri).
  4. Kebutuhan orientasi: kerangka orientasi adalah seperangkat keyakinan mengenai eksistensi hidup, perjalanan hidup-tingkahlaku bagaimana yang harus dikerjakannya, yang mutlak dibutuhkan untuk memperoleh kesehatan jiwa. (Acuan untuk menjalani hidup).
  5. Kebutuhan identitas (identity): kebutuhan yang menuju atau keinginan untuk menjadi “aku”, kebutuhan untuk sadar dengan dirinya sendiri sebagai sesuatu yang terpisah. Manusia harus bisa mengontrol nasibnya sendiri dengan membuat keputusan, dan merasa bahwa hidupnya nyata-nyata miliknya sendiri.

 

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline