Ketika kita memiliki artikel ilmiah, hal yang perlu kita lakukan adalah mempublikasi artikel itu atau tidak. Tidak jarang, jika banyak sekali penulis yang merasa kebingungan bagaimana sih cara mengsubmit jurnal kita ke tempat yang ingin kita tuju? Hal ini yang sering dibingungkan. Sering kali, kita hanya melakukan submit ala kadarnya saja tanpa memperhatikan persyaratan yang seharusnya perlu dipenuli oleh penulis sebelum mempublikasi jurnal mereka. Karena kesalahan atau kurangnya persyaratan tersebut tentu saja dapat menyebabkan artikel kita ditolak oleh pihak jurnal. Tentu saja hal itu akan merugikan kita. Why? Pasalnya menunggu artikel kita hingga disetujui oleh pihak jurnal saja sudah memerlukan banyak waktu, Apalagi kalau artikel kita ditolak, kita perlu melakukan submit ulang ke tempat jurnal yang berbeda. Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal demikian, terdapat beberapa hal yang perlu teman-teman perhatikan nih. Apa saja sih sebenarnya yang perlu dipersiapkan agar artikel ilmiah kita diterima oleh pihak jurnal yang bersangkutan?
1. Pilihlah jurnal yang sesuai dengan scope (bidang)
Hal ini sangatlah penting. Karena kebanyakan penulis ditolak oleh pihak jurnal karena scope atau bidang studi artikel mereka tidak sesuai dengan kriteria dari lama jurnal tujuan. Oleh karena itu, ketika kita mencari web jurnal, perhatikan focus dan scope pada bidangnya, apakah sudah sesuai dengan artikel kita atau tidak.
2. Pastikan kalian membaca guideline yang ada dilaman web jurnal tujuan
Ketika hendak mempublikasikan jurnal kita, langkah pertama adalah melihat panduan pada laman jurnal. Setiap jurnal pasti memiliki panduan dimana kita bisa mengatur artikel kita sesuai style mereka. Nah, disinilah kita tidak boleh missing. Artinya kita harus memperhatikan setiap aturan karena hal tersebut sangat mempengaruhi diterima atau tidaknya artikel kita. Misalnya nih dalam jurnal A menyebutkan kalau batas maksimal artikel adalah 7000- 8000 kata. So, jika artikel kita kurang dari itu, maka kita perlu menambahkan kata dalam artikel kita. Namun jika artikel kita melebihi batas maksimal, maka kita perlu mengurangi kata dalam artikel kita.
Biasanya terdapat beberapa jurnal yang sudah menyediakan template untuk kita ikuti sehingga dapat membantu kita dalam menyesuaikan template /layouting artikel kita. Ingat, jangan menguvah layout, tapi sesuaikan artikel kita dengan layoutnya.
3. Perhatikan persyaratan lainnya.
Persyaratan yang seperti apa nih? misalnya jika jurnal nasional terakreditasi sinta, terdapat beebrapa jurnal yang meminta surat orisinalitas karya, nah kita perlu menyiapakn itu untuk disubmit bersama dengan artikel. Kalau jurnal internasional bagaimana? Hal ini tentu berbeda sesuai dengan jurnal yang kita tuju. Kembali lagi pada step 2, dimana kita juga perlu memperhatikan apa saja sih yang diperlukan, yaitu dengan melihat author guidline pada jurnal. Pada umumnya, terdapat beberapa jurnal yang meminta blind review, dimana kita tidak perlu menuliskan nama author dalam artikel, tapi ditulis dalam bentuk terpisah dengan template yang sama. Misal nih, ada template dari jurnal B, dimana ketentuannya adalah blind review dan kita diminta untuk memisahkan manuscript dengan title pagenya. Jadi kita template artikel kita tanpa detail author sesuai layout jurnal B dan kita juga perlu melayout title page saja sesuai template jurnal B. Artinya kita hanya perlu memisahkan antara artikel kita dengan detail author di template yang sama namun wordnya berbeda.
Selain itu, ada beberapa jurnal internasional yang meminta detail author seperti email, institusi, kepemilikan ID orcid, google scholar maupun scopus. Catat dan perhatikan semua hal yang dibutuhkan sebelum melakukan submission agar artikel kita berpeluang tinggi untuk diterima di jurnal tujuan.
Selamat Mencoba ! Semoga Berhasil dan bermanfaat !