Mengkaji kitab kuning sudah menjadi aktifitas biasa bagi para kalangan santri, khususnya santri yang ada di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin. Yang mana pengkajiannya dilaksanakan ba'da subuh, ba'da ashar dan ba'da isyak. Nah yang beda untuk para santri yang sekaligus mahasiswi, yakni mahasantri. Pengkajian kitab kuning bukan hanya diwaktu-waktu tadi, tapi juga ada waktu khusus yakni setelah madin jam 9 pagi, yang mana pengkajiannya berupa evaluasi kitab kuning Fathul Qorib yang dibimbing langsung oleh almukarromah Drs. Nyai Aminatus Zahro M.Pd. yang biasa dipanggil dengan sebutan nyai tus.
Pengkajian evaluasi kitab ini dilakukan dengan cara mahasantri membaca kitab gundulan secara bergantian lengkap dengan murod dan mafhumnya yang disimak oleh almukarromah. Ketika santri ada yang salah membaca almukarromah akan langsung menegur dan membenarkan, kemudian setelah selesai semua almukarromah akan memberi penjelasan lebih terkait bab yang dibaca tadi, terutama terkait tentang bagaimana tata cara membaca kitab yang benar dan terkait nahwu shorrofnya.
Nah untuk evaluasi kitab di hari selasa ini menerangkan tentang bab sholat, yakni syarat-syarat wajib untuk melaksanakan sholat. "Dijelaskan bahwa syuruthun itu jamak dari syarthun yang artinya tanda secara bahasa, namun secara istilah yakni sesuatu yang dibutuhkan dalam sahnya sholat dan sesuatu itu bukan bagian dari sholat itu". penjelasan dari almukarromah nyai tus. Dan masih banyak penjelasan lain terkait bab syarat-syarat wajib sholat tadi. Setelah pengkajian evaluasi selesai, mahasantri kembali ke kamar, namun ada yang ke ruang komputer untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, salah satunya saya.
Alhamdulillah, dipondok pesantren kita bisa mendalami banyak ilmu. Dari mulai ilmu nahwu, shorrof, fiqh, tauhid dan ilmu-ilmu lainnya. Namun, diponpes Syarifuddin tidak hanya belajar kitab tapi juga di imbangi dengan ilmu-ilmu umum, yang ada di lembaga mulai dari KB sampai perguruan tinggi IAI Syarifuddin. Bersyukur untuk temen-temen yang ada dipesantren karena bisa belajar banyak ilmu untuk memperbaiki diri selalu tentunya.
Itulah cerita dihari selasa ini mengenai pengkajian evaluasi kitab kuning. Sampai jumpa dicerita berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H