Lihat ke Halaman Asli

Alfi Basiroh

Orang sukses ga santai.Orang santai ga sukses.... Mahasiswi S1 Reguler - Dosen Prof.Dr.Apollo M.Si.Ak - Alfi Basiroh - NIM 43220010121 - Universitas Mercu Buana

Kuis 13_Kuliah 13_Penelitian Akuntansi sebagai Seni (Hermeneutika, Semiotika)

Diperbarui: 6 Juni 2022   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOKPRI

LATAR BELAKANG

Sederhananya, pertukaran komunikator dan komunikan merupakan sebuah pesan dalam proses komunikasi. Pesan memainkan peran penting dalam proses komunikasi. Jika tidak ada pesan yang dikirim, proses komunikasi tidak akan terwujud. Jika tidak ada pesan, prinsip " We can't not communicate " tidak berlaku. Pesan-pesan dari proses komunikasi diekspresikan dalam bentuk linguistik dan non-verbal. Di sisi lain, ketika membahas pesan, Kita akan melihat dua hal yang terkait dengan pesan: simbol dan konten (makna) pesan. Simbol menunjukkan bagaimana pesan dibentuk menjadi simbol yang bermakna, dan isi (makna) mengacu pada apa yang ada di balik simbol. Pembahasan tanda atau "simbol" dibahas dalam semiotika, tetapi pembahasan isi makna suatu pesan dilakukan oleh hermeneutika karena berkaitan dengan penafsiran.

Akuntansi dapat diartikan sebagai metode pencatatan, klasifikasi, dan peringkasan, yang pada akhirnya memberikan informasi tentang keseluruhan kegiatan keuangan perusahaan (Ismail, 2010). Tujuan akuntansi dalam laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna kepada pihak-pihak tertentu yang menjadi dasar keputusan bisnis..

Akuntansi biasa diartikan sebagai bahasa bisnis. Ini mengacu pada kegiatan bisnis di dunia individu dan perusahaan besar, menggunakan akuntansi hampir secara eksklusif untuk membuat perhitungan dan keputusan yang terkait dengan bisnis yang mereka lakukan.

Akuntansi juga dapat diartikan sebagai seni sebagai catatan transaksi keuangan. Ini termasuk kegiatan atau proses untuk mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasikan, memproses, dan menyajikan data terkait keuangan atau transaksi agar mudah digunakan dalam pengambilan keputusan yang tepat.

IDENTIFIKASI MASALAH

Penelitian ini bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan hubungan antara Pengarang (Author) dan Pembaca (Reader). Artinya, menghindari kesewenang-wenangan dan pemaksaan dalam memahami laporan keuangan perusahaan. Pasalnya, kompleksitas permasalahan yang dihadapi masyarakat yang menentukan makna laporan keuangan, sehingga pemahaman teks tidak dapat ditentukan oleh pengarang (Author), dalam hal ini penulis laporan keuangan. Bukan karena pembaca (Reader) yang menggunakan laporan keuangan secara sepihak.

Memahami teks harus menjadi produk dari interaksi yang hidup antara Pengarang (Author), Teks (Text), dan Pembaca (Reader). Dengan demikian, studi hermeneutika akuntansi dapat mengembalikan peran yang seimbang di antara teks, penulis, dan pembaca.

Dekonstruksi teori akuntansi terkait dengan pengembangan ilmu hermeneutika. Metode hermeneutika hanya dapat dilakukan dengan menggali isi makna literalnya. Bukan hanya teks, ia berusaha mengeksplorasi makna dengan melihat cakrawala yang mengelilingi teks, cakrawala penulis, cakrawala pembaca, dan cakrawala teks itu sendiri. Dengan kata lain, hermeneutika memperhatikan tiga metode interpretasi: Komponen utama aktivitas interpretatif: teks, konteks, dan kontekstualisasi.

RUMUSAN MASALAH

Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, saya merasa menarik untuk membahas apa itu akuntansi sebagai seni. Ini merumuskan pertanyaan penelitian tentang bagaimana akuntansi sebagai seni dapat dikaji dengan metode penelitian hermeneutika dan semiotik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline