Lihat ke Halaman Asli

Alfi Rochmatul A

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa BKI UIN Bandung Adakan Layanan Dukungan Psikososial bagi Korban Gempa

Diperbarui: 8 Oktober 2024   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Dokumentasi 

Gempa berkekuatan 5.0 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Bandung pada 18 September 2024 lalu tak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga luka batin yang mendalam bagi para korban. Merespon situasi ini, sekitar 150 mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung bergerak cepat, menggelar aksi nyata berupa layanan dukungan psikososial di Kecamatan Kertasari pada 28-29 September 2024.

Sebelum terjun ke lapangan, para mahasiswa ini telah mempersiapkan diri dengan melalui Training of Trainers (ToT). Pelatihan intensif ini membekali mereka dengan keterampilan dan pengetahuan dalam penanganan trauma pasca bencana, memastikan bahwa bantuan yang akan mereka berikan tidak hanya sekadar empati, tetapi juga efektif secara psikologis.

Kegiatan trauma healing yang terbilang masif ini menyasar enam posko yang tersebar di tiga RW di Kecamatan Kertasari. Para mahasiswa terbagi menjadi dua kelompok besar, bertugas untuk melakukan asesmen dan bertindak sebagai trauma healer. Tak hanya itu, beberapa mahasiswa bahkan telah mendahului kedatangan rombongan besar, tiba di lokasi pada 27 September sebagai tim pendahulu, memastikan segala sesuatunya siap untuk kegiatan besar-besaran ini.

Di tengah puing dan kenangan pahit gempa, para mahasiswa ini membawa secercah harapan melalui berbagai metode trauma healing yang inovatif. Bagi para ibu, mereka menawarkan terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique) dengan teknik tapping yang efektif dalam meredakan stres dan kecemasan.

Selain itu, sesi konseling individu dan kelompok juga digelar sebagai bentuk pemberi ruang aman bagi para korban untuk membagi cerita dan menemukan kekuatan bersama.

Tak ketinggalan, anak-anak korban gempa juga mendapat perhatian khusus. Melalui konseling berbasis permainan dan sesi menggambar untuk mengekspresikan emosi, para mahasiswa berupaya mengembalikan keceriaan di wajah mungil mereka.

Kehadiran tim mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Meski hanya berlangsung selama dua hari, kegiatan ini menunjukkan bahwa kepedulian dan tindakan nyata, sekecil apapun, dapat membawa perubahan besar. Para mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung telah membuktikan bahwa ilmu yang mereka pelajari di bangku kuliah dapat langsung diaplikasikan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Kegiatan ini juga menjadi cermin bahwa pemulihan pasca bencana bukan hanya tentang membangun kembali infrastruktur fisik, tapi juga menyembuhkan luka batin dan menguatkan mental para korban. Dengan pendekatan yang holistik seperti ini, harapan untuk bangkit kembali pasca bencana menjadi lebih nyata bagi masyarakat Kabupaten Bandung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline