Lihat ke Halaman Asli

Alfharezha Dimas

Be yourself

Tinggal Cerita

Diperbarui: 26 Januari 2022   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika hujan turun
Dan kau menjadikan ku istimewa
Adalah waktu yang takkan pernah kulupakan
Kamu sentuh perlahan segala yang terlekat dengan diri ini.
Tak terkecuali dengan hati yang masih takut untuk kembali ter jatuh pada sosok baru.
Ketika hujan turun,
Kamu memintaku untuk menjadi seseorang yang tidak akan kamu lepaskan. Bahkan, meski badai menerjang berusaha memisahkan kita.
Ketika itu kamu begitu mencintai ku, tak ingin aku mencintai yang lain. Bahkan sekedar menyapa seseorang selain dirimu.
Kamu begitu mengikat ku, tak ingin aku ke mana-mana.
Sempat aku begitu merasa istimewa, hingga melihat kebaikan selain kamu pun tak sanggup.
Kamu adalah hati yang begitu ku gilai, kamu adalah nadi yang begitu kuat di dalam tubuh ini.
Tak ada hal yang membuat ku menyerah dengan keadaan.
Kamu selalu meyakinkan ku bahwa kelak kita akan berada pada satu atap, dan menjalani hidup sampai maut menjemput.
Dalam hatiku selalu menyebut namamu untuk menjadi pelabuhan terakhirku, tidak ada yang lain di dalam pikiran ku. Hanya kamu.
Semua itu, saat ini hanya dapat kuingat berulang-ulang di dalam ingatan. Kamu sudah jauh, segala janji serta mimpi yang telah kita susun saat ini hanya menjadi serpihan kenangan yang terbuang sia-sia.
Sekuat apapun rasa yang kamu beri, jika memang tidak ditakdirkan untuk bersama, maka kita tidak bisa bersatu, inilah kenyataan yang kita jalani.
Semua cerita diantara kita menjadi sekedar kenangan untuk bekal ketika aku sedang sendiri dan kosong.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline