Kita semua memiliki cara pandang masing-masing dalam menanggapi peristiwa,termasuk aku.
2018 lalu sebuah peristiwa justru hampir membuatku diam tanpa tanggapan.
Ya...bagaimana bisa sesuatu menolakku menjadikannya muara cinta,bagaimana bisa dia menolakku berlabuh di dermaganya.
Kau tau siapa dia?,kau tau siapa yang meluluh lantahkan harapanku sedemikian rupa?,kau tau siapa yang menjatuhkan harapanku sejatuh-jatuhnya?
Dia adalah sebuah instansi yang kuharap aku bisa menjadi bagian darinya.
Informasi demi informasi ku gali,usaha demi usaha ku tekuni,keyakinanku kala itu hampir rampung di hati.Harapan sudah ku layangkan,do'a sudah ku langitkan.
Berhari-hari,Berminggu-minggu aku menunggu jawaban itu.
Tidurku dirampas , tenangku dihempas,tapi na'as !.
Di sebuah malam,saat Jiwa-jiwa lelap dalam tidurnya,jiwaku justru di rundung pilu.
Cahaya bulan kala itu abu-abu.
Ya,dia menolakku setelah Benang-Benang hampir habis untuk ku rajut sebuah harapan, aku tak menemukan namaku di deretan nama-nama yang ia izinkan menginjak tanahnya.
Relungku hancur,hatiku rapuh,aku bahkan hampir lupa bagaimana hujan menyanyikan senandungnya.
Malam semakin larut,hatiku yang terkilir kini kian menganga sebab luka.