Lihat ke Halaman Asli

Alfa Wijaya Kusuma

Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Inggris UNAIR

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah arus Modernisasi

Diperbarui: 22 Agustus 2024   04:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di zaman sekarang, dunia secara perlahan sudah berubah. Munculnya teknologi membuat para generasi muda melupakan eksistensi akan budaya lokal, apalagi di bidang pendidikan. Sehingga, demi menjaga eksistensi akan budaya lokal, pendidikan berbasis kearifan lokal menjadi sebuah cara untuk melestarikan keberadaan budaya di era modernisasi ini. Pendidikan berbasis kearifan lokal adalah sebuah cara pendekatan pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai, budaya, bahasa, dan pengetahuan ke dalam kurikulum dan proses pembelajaran.

Dengan kurikulum ini, kita bisa tetap mempertahankan jati diri bangsa yaitu bangsa yang kaya akan budaya dan adat istiadat. Kurikulum merdeka, kurikulum terbaru di indonesia telah membantu eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal di tengah arus modernisasi. Tetapi, kurikulum ini juga menemui hambatan. 

Modernisasi bisa menjadi hambatan karena dengan kita terus mencari tahu budaya luar, kita bisa terpengaruh akan budaya-budaya tersebut dan menggeser nilai budaya lokal kita. Dan karena zaman yang sudah berubah, terkadang kita orang yang masih penasaran akan budaya dan ingin melestarikan budaya terkadang akan dicap sebagai orang yang tidak mengikuti perkembangan zaman, tidak update. Padahal penting bagi kita untuk tetap melestarikan nilai budaya kita di masa apapun, karena budaya adalah identitas dan jati diri kita.

Untuk merealisasikan kurikulum ini, para tenaga pendidik bisa mengajarkan budaya lokal sesuai dengan ciri khas daerah masing-masing ataupun menggunakan cara berdiskusi dengan para murid-muridnya, karena dengan kurikulum merdeka alur pembelajaran bukan lagi hanya berpusat kepada guru tetapi para murid-muridnya juga harus aktif.

Dapat disimpulkan bahwa eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal masih dapat berkembang didalam Kurikulum Merdeka sesuai dengan cara mengajar para guru tentang budaya lokal dan ciiri khas daerah masing-masing. Dan dengan metode belajar ini, para generasi muda dapat selalu mengingat budaya-budaya lokal daerah masing-masing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline