Lihat ke Halaman Asli

slamet sulaiman

Seniman, ketua Persatuan Artis/film

Masjid sebagai Pusat Pembinaan Mental Spiritual Sosial Kegamaan

Diperbarui: 16 November 2023   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Al-Karim. Slamet Sulaiman, dok. Pribadi

Eksistensi Masjid sebagai salah satu rumah ibadah hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat memiliki makna dan manfaat yang sangat besar dalam membangun mintal spiritual dan kegiatan sosial keagamaan, khususnya dalam peningkatan keimanan dan ketaqwaan, syiar sosial keagamaan, diskusi dan kajian keagamaan, peningkatan ilmu pengatahuan dan ketrampilan, peningkatan kesejahteraan dan santunan ummat, kerukunan dan persatuan,  kemaslahatan dan kemakmuran.

Jika kita mencermati eksistensimasjid tersebut diatas, maka masjid sebagai pusat pembinaan mental spiritual, merupakan tempat yang dapat mendukung perubahan menuju kemajuan dan peradaban ummat dalam berbagai aktivitas dialog-dialog keagamaan, yang melibatkan banyak pihak membangun dan mengembangkan narasi-narasi saling menghormati, kesetikawanan, toleransi dalam kemajemukan.

Dalam Al-qur'an QS, At-Taubah (9:18) dijelaskan bahwa "Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

 Merujuk dari ayat tersebut diatas sesungguhnya aspek memakmurkan masjid dalam berbagai aktivitas kegiatan yang berorientasi kepada penigkatan keimanan dan taqwaan adalah menjadi variabel utama dalam pembinaan yang dilaksanakan dimasjid, dalam hal ini indikator-indikator perubahan baik dalam sikap dan perbuatan menuju terjadinya peningkatan keimanan dan ketaqwaan adalah petunjuk kebenaran, beberapa hal seperti suka bersodaqoh, melaksanakan zakat, melaksanakan sholat berjama,ah, melaksanakan amalan-amalan zikir, dan aktivitas-aktivitas lainya yang bermuatan kemaslatan bagi ummat adalah barometer dari berfungsinya unsur-unsur pembinaan.

Dalam era perkembangan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, fungsi-fungsi pembinaan dapat dikembangkan melalui inovasi media digital, dalam bingkai desain yang disusun dan direncanakan sesuai perkembangan dan adaptasi yang berkembang dimasyrakat, hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan berbagai terobosan dalam rangka memakmurkan masjid sebagai pusat pembinaan berbasis partisipasi teknologi.

Bisa saja para pengurus masjid menciptakan konten-konten interaktif yang berusaha mendekatkan fungsi-fungsi pembinaan masjid kepada masyarakat, untuk mendorong keterlibatan yang lebih produktif bagi masyarakat, mendekatkan sumber permasalahannya, dan aktif mencari solusi atas persoalan-persoalan pengembangan pembinaan yang lebih partisipatif dalam meningkatkan kemakmuran kemasjidan, atau merekomendasikan program-program kajian keagamaan, kesenian keagamaan, peringatan keagamaan, secara koloboratif dengan berbagai narasumber dari berbagai kalangan dan komunitas, secara virtual yang lebih dapat menjangkau kalangan masyarakat, dengan cepat dan mudah, dengan berbagai teknologi yang sudah disiapkan.

Dalam kegiatan ini salah satunya membangun jejaring kelompok khataman Al-qur,an, jejaring kelompok sodaqoh dan amal jariah, jejaring bina baca Al-qur'an dan seni membaca Al-qur,an, jejaring kelompok pembinaan praktik sholat, dan lain sebagainya, sebagai instrumen dalam rangka meningkatkan fungsi-fungsi pembinaan dan memakmurkan masjid, dalam hal ini intrumen yang diluncurkan adalah produk-produk program yang telah melalui berbagai kajian dan disepakti bersama, sebagai sebuah keputusan.

Bagaimana implementasinya di lapangan, sudah barang tentu ditangani secara khusus oleh pengurus masjid, dengan tugas dan fungsi-fungsi masing- masing, dilakukan monitoring dan evaluasi sebagai tindak lanjut apakah program-program yang sudah dilaksnakan itu memberikan output bagi keberlangsungan fungsi-fungsi pembinaan dan kemakmuran yang terus dapat berkembang sesui yang diharapkan.

Dalam suatu proses implementasi program, pastilah ada saja ganguan dan hambatan, oleh karena itu pembinaan dan peningkatan serta ketrampilan pengelola senantiasa harus mendapat perhatian khusus, khususnya pengetahuan dan ketrampilan dibidang teknologinya, melalui berbagai kegiatan kerjasama dengan beberapa pihak yang memiliki kompetensi dibidangnya.

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa orang-orang yang memakmurkan masjid adalah orang-orang yang akan memperoleh petunjuk, seberapapun yang dapat dilakukan dalam mengambil peran dan keterlibatan seseorang terhadap proses pembinaan dan kemakmuran masjid adalah sangat tergantung dan ditentukan oleh diri kita sendiri, apakah kita mau menjemput dan memperoleh petunjuk itu mau atau tidak, sebab dengan niat yang baik, dengan tujuan yang baik, dengan mengambil peran aktif terlibat dalam kegiatan pembinaan dan kemakmuran masjid adalah sikap dan prilaku yang menguntukan bukan saja untuk dirinya tetapi juga untuk keluarga, masyarakat dan bangsa, bukan saja semata untuk urusan dunia semata tetapi lebih jauh dari itu juga untuk urusan akhiratnya, dan inilah contoh mentradisikan diri kita sendiri dalam urusan kegiatan sosial keagamaan, termasuk memperoleh petunjuk bagaimana menjaga, merawat keimanan kita, menata kehidupan yang lebih bermakna. Walluhuaklam bissowab.semoga amin.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline