Media lokal berperan penting mengawal pembangunan di daerah, namun pada saat yang sama media lokal harus berjibaku dengan eksistensinya dalam melanjutkaan kelansungannya dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat, apalagi seiring perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, sebagai salah satu contohnya berdirinya tower-tower pemancar telekomunikasi yang semakin tersedia didaerah terpencil sekalipun, memudahkan masyarakaat mengakses internet dengan mudah.
Perkembangan yang ada media cetak lokal, hampir punah dan hanya ada beberapa yang yang masih mempertahankan oplahnya, meski demikian beberapaa media sudah memiliki versi digitalnya, disisi lain tumbuh bermunculan media online.
Melihat perkembangan ini, menunjukkan adanya gerakan pola komsumsi yang berubah dari cetak ke online, dalam hal ini bagaimana media lokal menyikapinya ?
Salah satu teori yang sangat terkenal dalam media adalah Konvergensi (grand,2009), namun dalam penarapannya pada media apalagi media lokal, tidak segampang membalikkan tangan, karena banyak hal yang harus disiapkan, termasuk peralatan teknologinya, SDM jurnalistik, Managemen pengelola, dan lain sebagainya.
Jika demikian apa yang harus dilakukan bagi pengelola media lokal ?
Semua jenis media baik media nasional atau media lokal, tentu memiliki sistem yang dapat menjadi induk dalam proses kerjanya, ini artinya semua jenis berita yang telah dikumpulkan akan melalui tahapan-tahapan dalam proses produksinya, sebelum berita tersebut benar-benar akan dipublikasikan dalam newsroom, terkadang dalam tahapan ini bisa sangat menentukan dan menjadi titik lemah. terdapat tiga hal utama dalam hal ini yaitu komputing, konten, dan komukasi.
Ketiga hal tersbut seberapa jauh terhubung menjadi suatu konektivitas yang dapat mendorong hubungan interaksi yang kuat, dalam suatu interakssi digital, dan menghasilkan output yang lebih memiliki corak dan beragam dapat mejadi pertahanan dalam semua kebutuhan proses produksi.
Keputusan-keputusan menjadi sangat penting dalam memasuki wilayah konvergensi, dalam episode mediamorfosis dalam sebuah media, karena dari sinilah akan diperoleh gambaran bagaimana menentukan strategi dalam berbagai sudut pandang, dalam berbagai kepentingan dalam melakukan perubahan itu, arah dan bentuknya, dalam wujud medium yang dapat mengintegrasikan ketiga komponen utama (komputing, konten, dan komunikasi).
Strategi dalam kontek melakukan mediamorfosis akan menjadi landasan apa saja yang menjadi elimen dasarnya, apakah mangemennya, tekniknya, truktur, atau kerjasama dengan media lain, yang akan menjadi sebuah keputusan untuk dilakukan konvergensi.
Dalam pandangan Grand (2009) terdapat satu konvergensi yang amat menjadi perhatian yaitu konvergensi jurnalistik, yaitu newsroom, newsgathering, dan newskonten.
Ketiganya menjadi alasan penting untuk dicermati oleh media lokal, menjadi rujukan yang sesuai, karena bisa jadi akan mengalami perbedaan dalam setiap pelaksanaan berbeda antara media satu dengan lainnya, penyesuaian akan menjadi langkah-langkan penting bagi media untuk menentukan formula yang dianggap memadai bagi media tersebut.