Lihat ke Halaman Asli

Suryana Alfathah

Santrizen Millenial

Review Novel The Lost Java: Konspirasi Kehancuran Bumi

Diperbarui: 7 November 2024   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Judul: The Lost Java
Penulis: Kun Geia
Penerbit: IG Press
Jumlah Halaman: 410 hal
ISBN: 978-602-18409-0-0

Sinopsis
"Kehancuran dunia kian dekat, namun kematian sudah mengintai jauh lebih dekat lagi!"

Dunia menghadapi ancaman kepunahan massal akibat perubahan iklim ekstrem yang mencairkan es kutub dan memicu pelepasan gas metana, yang jauh lebih berbahaya dari karbon dioksida. Dalam upaya menyelamatkan manusia, tim ilmuwan dari berbagai negara mengembangkan formula penyelamatan dan menjalankan misi "Warriors of Antarctic" menuju puncak Gunung Vinson Massif di Kutub Selatan.

Namun, perjalanan mereka menghadapi rintangan berat, dari badai es hingga ancaman organisasi bawah tanah internasional, The New World Order, yang ingin merebut formula untuk menguasai dunia. Pertarungan antara dua kekuatan ini menentukan nasib umat manusia di tengah krisis iklim.

Review Singkat
Global warming telah menjadi isu besar dunia sejak lama, terlihat dari cuaca ekstrem dan naiknya permukaan laut. Namun, muncul teori konspirasi yang menganggap masalah ini dipakai untuk kepentingan politik dan ekonomi, misalnya untuk mengontrol sumber daya alam atau memperkuat negara maju. Walau banyak yang skeptis, teori-teori ini masih berkembang, mempengaruhi cara pandang orang dan sikap mereka terhadap krisis iklim.

Dalam novel ini, bumi digambarkan sedang sekarat dan menuju kehancuran karena perubahan iklim. Es di Antartika mulai mencair, yang bisa memicu banjir besar dan atmosfer beracun bagi manusia. Di sisi lain, bumi juga terancam mengalami snowmageddon dan memasuki zaman es (ice age) lagi, yang bisa mengakibatkan kepunahan massal. Dalam konferensi ilmuwan, disimpulkan bahwa semua ini disebabkan oleh ulah manusia---mulai dari efek rumah kaca, industri, transportasi, polusi, hingga penebangan hutan. Untuk itu, beberapa ilmuwan dari berbagai negara menciptakan misi penyelamatan bernama WAR (Warriors of Antarctica). Namun, misi ini dirahasiakan dan hanya diketahui segelintir orang.

Di sisi lain, organisasi Zionis bernama The Dark Star mulai menjalankan rencana besar mereka, Protocols of Zion, dengan tujuan akhir menciptakan tatanan dunia baru. Mereka ingin memanfaatkan kondisi global warming ini untuk menguasai berbagai negara di dunia. Rencana pertama mereka adalah menggagalkan misi WAR dan menyerang negara dengan pengikut Nabi Muhammad SAW terbanyak, yaitu Indonesia, dengan target utamanya Pulau Jawa---misi ini mereka sebut sebagai "The Lost Java."

The Lost Java adalah novel yang menggabungkan berbagai genre. Genre utamanya memang sci-fi, tapi di dalamnya ada sentuhan thriller, hingga romantis Islami. Selama membaca, antusias saya kadang naik kadang turun. Mengapa? Ada bagian yang benar-benar seru dan bikin page turning, tapi ada juga yang terasa membosankan. Di sini saya akan bahas beberapa hal yang menarik perhatian saya.

Gaya bahasa novel ini mengalir dan mudah dipahami, meskipun saya nggak mengerti semua bagian sci-fi-nya---karena jujur, saya lebih fokus pada ceritanya. Untuk karakternya, menurut saya nggak terlalu berkesan karena kesannya sangat "fiksi" dan kurang realistis.

Ada beberapa poin yang ingin saya komentari lebih lanjut:

  • Nuansa thriller: Bagian thrillernya cukup bikin tegang! Ini salah satu kekuatan novel ini, apalagi di bagian pendakian ke Antartika yang bikin suasana benar-benar intens dan menegangkan.
  • Unsur sci-fi: Sebagai pecinta sci-fi, saya suka kalau ada penjelasan ilmiah di dalam cerita. Tapi, di The Lost Java, ada beberapa bagian yang kurang saya pahami. Penggunaan footnote berlebihan malah membuat bacaan jadi sedikit terganggu, bukannya membantu.
  • Romance Islami: Saya nggak masalah penulis memasukkan unsur ini, tapi di beberapa bagian terasa agak berlebihan dan kurang cocok dengan genre utama novel ini. Rasanya seperti nggak menyatu dengan cerita keseluruhan. Kesannya jadi lebay dan menye-menye.
  • Konspirasi: Bagian konspirasinya membuat saya antusias, apalagi soal organisasi-organisasi rahasia yang berhubungan dengan The New Order. Untungnya, bagian ini menarik dan menambah daya tarik novel.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline