Lihat ke Halaman Asli

Suryana Alfathah

Santrizen Millenial

Review Novel Metropolis: Kematian Berantai Para Bos Mafia Narkoba

Diperbarui: 5 September 2024   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Judul: Metropolis
Penulis: Windry Rahmadhina
Penerbit: Grasindo
Jumlah Halaman: 331 hal
ISBN: 978-9790-2571-46

Sinopsis
Sindikat 12, dua belas kelompok yang menguasai perdagangan narkotika di ibukota. Selama bertahun-tahun mereka berkuasa, tapi kini satu per satu ketuanya mati terbunuh.

Bram, seorang inspektur dari Sat Reserse Narkotika Polda Metro Jaya. Ayahnya, seorang pecandu narkoba, mati dibunuh oleh pengedar karena tidak mampu membayar utangnya.

Menyelidiki kematian para ketua Sindikat 12, Bram perlahan-lahan menelusuri masa lalu kelompok itu dan orang-orang di baliknya.

Review Singkat
Saya tidak menyangka kalau novel ini sudah terbit sangat lama, pantas saja sulit sekali mencari novel ini dengan cover lamanya. Untung nya saya dapat preloved nya di salah satu e commerce. Iya!, salah satu hal yang menarik dari novel ini adalah covernya, dengan gambar potongan2 koran tentang kematian seperti "meledak terbunuh", "kecelakaan tragis" dan ada sedikit percikan noda darah membuat saya penasaran dan sangat ingin membacanya sejak lama. Saya termasuk yang "telat" karena baru membaca karya lokal yang satu ini.

Judulnya metropolis, tetapi ini bukan tentang sebuah kota dan hiruk pikuk kehidupan nya. Tetapi metropolis yang dimaksud adalah sebuah nama tempat "kumpul" atau lokasi "transaksi" yang sangat penting. Yang mana akan diungkap setelah beberapa chapter dalam novel ini.

Sebenarnya inti cerita nya cukup simple, seperti yang digambarkan dalam sinopsis diatas, tetapi penulis membuat nya menjadi sangat seru dan menegangkan. Saya pun tidak butuh waktu lama untuk menyelesaikannya, karena membuat saya tidak bisa berhenti untuk membuka lembar demi lembar hingga selesai.

Penuturan kata dan dialog nya pun enak sekali diikuti, penggambaran detail scene2 aksi nya juga sangat mudah untuk dibayangkan di kepala. Kalau kata reviewer terdahulu, novel ini mirip dengan salah satu film terbaik sepanjang masa, yaitu The Godfather. Jujur saya sendiri belum nonton filmnya, tetapi jika Metropolis saja bagus, pastinya The Godfather tidak diragukan lagi bagusnya.

Kalau membicarakan plot, di separuh awal pembaca pasti berpikir, "ah alurnya sudah ketebak", "pasti setelah ini, begitu", "wah sudah ketauan nih siapa pelakunya", dan lain2. Memang benar, karena saya pun seperti itu, tetapi semakin ke belakang misteri semakin kompleks dan ketegangan pun bertambah, cerita menjadi berkembang dan berakhir dengan sangat rapih dan memuaskan.

Bisa dibilang, metropolis salah satu novel thriller yang cukup berani mengusung pembahasan berat. Salah satu novel yang membahas bagaimana mafia di tanah air beroperasi, tentang narkotika, dan tentang bagaimana petugas kepolisian bidang narkotika harus bekerja sebagai detektif. Kemudian mengacu para reviewer terdahulu yang mengkritik tentang masalah riset nya yang kurang atau bagaimana, saya sih kurang begitu paham. Saya masih tetap enjoy membacanya sampai selesai. Yah meskipun selera dan kesan setiap orang pastinya subyektif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline