Judul: Rumah Bunuh Diri
Penulis: Ainun Nisa
Penerbit: Noura Books
Jumlah Halaman: 189
ISBN: 978-623-242-267-4
Sinopsis
Semua anak yang tinggal di rumah itu mengakhiri hidup mereka sendiri. Karena itulah orang-orang menyebutnya rumah bunuh diri. Namun, Adrianna yang baru pindah sudah depresi sejak awal dan tinggal di rumah tersebut malah membuatnya menemukan tujuh teman baru sekaligus, yang dia sebut The Boys. Hidupnya yang sepi, kini riuh kembali. Hingga malam penuh tragedi itu datang. Ketika mereka menemukan mayat di taman dan terjebak dalam permainan Werewolf yang mengancam nyawa.
Review Singkat
House is just building, the people inside, that's what you called home. (Hal. 10)
Serial Urban Thriller penerbit noura telah sampai pada generasi ketiga. Buku yang akan dibahas ini adalah salah satunya. Rumah bunuh diri merupakan debut penulisnya, Ainun Nisa. Meskipun debut, narasi yang disampaikan seolah menunjukkan bahwa penulisnya telah lama berkecimpung di dunia kepenulisan. Lumayan rapi dan nyaman dibaca.
Novel ini bercerita tentang seorang anak perempuan yang baru lulus SMA yang kebetulan pindah ke sebuah komplek elit. Namanya Adrianna Valhalla, ia mengidap anxiety disorder atau yang kita kenal dengan gangguan kecemasan. Sayangnya, rumah yang saat ini ia tinggali adalah rumah terkutuk yang terkenal dengan nama Rumah Bunuh Diri. Julukan tersebut didapat karena banyaknya kasus kematian akibat bunuh diri yang terjadi di rumah itu. Adrianna pun semakin cemas.
Namun hal itu terobati dengan kehadiran tujuh teman baru nya yang membuat ia nyaman. Suatu ketika mereka menemukan mayat di taman dan mereka pun terseret dalam game werewolf yang mematikan.
Untuk blurb nya cukup menarik dan membuat penasaran. Namun sayangnya tidak tereksekusi dengan baik. Unsur thriller nya kurang terasa. Pengembangan karakternya pun sama sekali tidak ada. Lalu cara penceritaan nya yang agak bertele-tele.
Seperti banyaknya dialog yang terpotong oleh pikiran si tokoh utamanya, sehingga membuat bingung dan terasa tidak penting. Alurnya sebenarnya bagus dan seru jika saja dari penceritaan dan karakternya dikemas dengan lebih kelam.
Tetapi terlepas daripada itu, sebagai debut penulisnya, cerita ini menyajikan plot yang benar-benar berbeda. Bayangkan saja permainan Werewolf yang cukup menegangkan, dimainkan secara nyata dengan cukup sadis. Hal ini merupakan pengalaman yang baru sebagai pembaca. Awal nya saya bertanya-tanya bagaimana permainan itu akan dibawa ke dunia nyata, ternyata caranya cukup masuk akal meskipun belum sempurna.
Lalu pesan yang dapat diambil adalah tentang kepedulian terhadap isu kesehatan mental. Yang mana jika kita tidak memberikan perhatian terhadap nya, akan berbahaya bagi diri sendiri dan orang lain. Karena biasanya mereka yang mengidapnya terkadang tidak menyadari nya dan orang-orang terdekatnya juga menghiraukannya. Akhirnya mereka akan di judge sebagai orang gila.